Mengenal Penyakit Kanker Darah

  • Whatsapp
Dr. dr. Robert Arjuna MD PhD

Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Anak pak Syamsul berusia 8 tahun menderita penyakit Kanker darah. Badan kurus suka mimisan dan selalu demam tinggi dan suka mi isan, dokter anak memvonisnya Sakit kanker darah atsu leukemis.Berbeda dengan anak perempuan Bu Sofia yang masih berumur 5 tahun badan kurus, perut bengkak , mimisan ,bintik merah seluruh kulit dan selalu akan pembengkakan kelenjar getah bening di leher maupun selangkangan divonis juga sakit kanker darah yang disebut leukamia. Rasanya semakin hari kenapa kasus semakin kedengaran?
Penyakit leukimia atau lebih tepatnya leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif.

TANDA TANDA LEUKEMIA
Pada awalnya, leukemia sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda. Gejala baru muncul ketika sel kanker sudah semakin banyak dan mulai menyerang sel tubuh. Gejala yang muncul pun bervariasi, tergantung jenis leukemia yang diderita. Namun, secara umum ciri-ciri penderita leukemia adalah:
1. Demam dan menggigil.
2. Tubuh terasa lelah dan rasa lelah tidak hilang meski sudah beristirahat.
3. Gejala anemia.
4. Bintik merah pada kulit.
5. Mimisan. & tubuh mudah memar.
6. Keringan berlebihan (terutama pada malam hari).
7. Mudah terkena infeksi.
8. Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
9. Perut terasa tidak nyaman akibat organ hati dan limpa membengkak.

Gejala yang lebih berat dapat dialami penderita apabila sel kanker menyumbat pembuluh darah organ tertentu. Gejala yang dapat muncul meliputi:
1. Sakit kepala hebat
2. Mual dan muntah
3. Otot hilang kendali
4. Nyeri tulang
5. Linglung

PENYEBAB LEUKEMIA
Penyakit leukemia disebabkan oleh kelainan sel darah putih di dalam tubuh dan tumbuh secara tidak terkendali. Belum diketahui penyebab pasti dari perubahan yang terjadi, namun beberapa faktor berikut ini diduga dapat meningkatkan risiko terkena leukemia. Faktor risiko yang dimaksud meliputi:
1. Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita leukemia.
2. Menderita kelainan genetika, seperti Down Syndrome.
3. Menderita kelainan darah, seperti sindrom mielodisplasia.
4. Memiliki kebiasaan merokok.
5. Pernah menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi.
6. Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, misalnya benzena
.
JENIS JENIS LEUKEMIA
Leukemia dapat bersifat kronis dan akut. Pada leukemia kronis, sel kanker berkembang secara perlahan dan gejala awal yang muncul biasanya tergolong sangat ringan. Sementara pada leukemia akut, perkembangan sel kanker terjadi sangat cepat dan gejala yang muncul dapat memburuk dalam waktu singkat. Leukemia akut lebih berbahaya dibandingkan leukemia kronis.

Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia terbagi menjadi empat jenis utama, yaitu:
1. Leukemia limfoblastik akut :Acute lymphoblastic leukemia (ALL) atau leukemia limfoblastik akut terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi sel darah putih jenis limfosit yang belum matang atau limfoblas.
2. Leukemia limfositik kronis :Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi limfosit yang tidak normal dan secara perlahan menyebabkan kanker.
3. Leukemia mieloblastik akut :Acute myeloblastic leukemia (AML) atau leukemia mieloblastik akut terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi sel mieloid yang tidak matang atau mieloblas.
4. Leukemia mielositik kronis : Chronic myelocytic leukemia (CML) atau leukemia mielositik kronis terjadi ketika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel mieloid yang matang.

Selain keempat jenis leukemia di atas, ada beberapa jenis leukemia lain yang jarang terjadi, di antaranya:
1. Leukemia sel rambut (hairy cell leukemia).
2. Leukemia mielomonositik kronis (chronic myelomonocytic leukemia).
3. Leukemia promielositik akut (promyelocytic acute leukemia).
4. Leukemia limfositik granular besar (large granular lymphocytic leukemia).
5. Juvenile myelomonocytic leukemia, yaitu jenis yang menyerang anak usia di bawah 6 tahun.

PENUNJANG DIGNOSA :
1. Tes darah :Tes hitung darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dokter dapat menduga penderita mengalami leukemia jika jumlah sel darah merah atau trombosit rendah dan bentuk sel darah tidak normal.
2. Aspirasi sumsum tulang
3. Tes pemindaian, misalnya USG, CT scan, dan MRI.
4. Lumbal pungsi.
5. Biopsi limpa.

TERAPI LEUKEMIA
1. Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker, contohnya chlorambucil. Obat dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus.
2. Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker. Jenis obat yang digunakan, misalnya interferon.
3. Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk berkembang. Contoh jenis obat yang bisa digunakan adalah penghambat protein kinase, seperti imatinib.
4. Radioterapi, yaitu metode pengobatan untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
5. Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat.
Terkadang, prosedur operasi juga dilakukan untuk mengangkat organ limpa (splenectomy) yang membesar. Organ limpa yang membesar dapat memperburuk gejala leukemia yang dialami penderita.

KOMPLIKASI LEUKEMIA :
1. Perdarahan pada organ tubuh, seperti otak atau paru-paru.
2. Tubuh rentan terhadap infeksi.
3. Risiko munculnya jenis kanker darah lain, misalnya limfoma.
4. Graft versus host disease, yaitu komplikasi dari transplantasi sumsum tulang.
5. Anemia hemolitik.
6. Tumor lysis syndrome (sindrom lisis tumor).
7. Gangguan fungsi ginjal.
8. Infertilitas.
9. Sel kanker muncul kembali setelah penderita menjalani pengobatan.
10. Gangguan sistem saraf pusat, gangguan tumbuh kembang, dan katarak.

Pencegahan Leukemia
1. Melakukan olahraga secara teratur.
2. Menghentikan kebiasaan merokok.
3. Menggunakan alat pelindung diri.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini

KESIMPULAN:
Leukemia adalah penyakit yang terjadi ketika sel kanker ditemukan di darah dan sumsum tulang. Kondisi ini disebabkan oleh produksi sel darah putih abnormal atau terlalu banyak. Oleh karena itu, penyakit ini juga kerap disebut dengan kanker sel darah putih.Sel abnormal ini menghalangi kerja sel darah putih dalam melawan infeksi serta merusak kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah merah dan trombosit yang dibutuhkan tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan masalah serius pada tubuh, seperti anemia, perdarahan, dan infeksi.
Demikian sekilad info tentang leukemia i i semoga bermanfaat bagi kita semua.
RobertoNews 1190 : 《8.1.22(06.30)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait