Citizen Reporter
Laporan: Nurlina Subair
Dosen Sosiologi FKIP Unismuh Makassar Melaporkan Jammu Kasmir India
Kashmir merupakan daerah yang menjadi rebutan India bagian selatan dan timur, Pakistan bagian barat dan utara oleh RRC.
Letaknya sangat strategis, sehingga dahulu sebelum kemerdekaan negara India dari Inggris, orang-orang Barat menulis bahwa Kashmir sepotong surga di dunia karena keindahannya.
Tetapi ketika India dan Pakistan berpisah membentuk satu negara tahun 1947, daerah ini di perebutkan.
Sehingga Kashmir menjadi daerah merana dan membara dikarenakan sudah banyak terjadi pemusnahan dan pembunuhan terhadap penduduk Khasmir 85 persen adalah muslim.
Terpecahnya India dan Pakistan pada tahun 1947 membuat penduduk Kashmir menentukan pilihan untuk ikut dengan Pakistan karena mayoritas muslim.
Namun India lebih cepat mengklaim wilayah tersebut bagian dari pada Provinsi India di Forum Internasional.
Bagi Pakistan, wilayah Kashmir penting karena di daerah tersebut terdapat 3 sungai besar menentukan kondisi perairan Pakistan. Apabila di alihkan ke India maka Pakistan menjadi padang yg tandus.
Perbedaan agama dan ideologi antara India dan Pakistan adalah konflik laten yang membawa efek domino bagi Kashmir.
Ketika saya dan teman” Blue Ransel mengunjungi Kashmir, kami di himbau untuk tidak bilang ke imigrasi di India bahwa kami ingin ke Kashmir, setelah sampai di New Delhi baru rombongan membeli tiket ke Kashmir, ungkapnya.
Dan saat menginjakan kaki di bandara Kashmir, terlihat tentara India di setiap sudut dengan persenjataan lengkap.
Ada tiga negara yang sangat ketat kita masuki yakni; Israel, Korea Utara dan Kashmir.
Sepanjang jalan terdapat beberapa pos tentara dengan penjagaan ketat, namun rombongan kami ingin menikmati keindahan Kashmir di musim dingin.
Rombongan juga mengunjungi daerah Gulmarg untuk melihat padang salju yang cantik dengan latar belakang pegunungan yang di liputi salju laksana di Pegunungan Alpen di Swiss dan untuk mencapai resort di puncak harus menggunakan gondola dan cable car, katanya.
Selain itu juga mengunjungi Pahalgam 95 km dari kota Srinagar. Kota inilah tempat pengambilan film-film india, bila musim semi daerah ini menjadi padang bunga tulip, namun karena sekarang musim salju maka hamparan putih yang terlihat.
Para rombongan menginap di Kota Srinagar yaitu di Dal Lake ( Danau Dal) dan Houseboat. Houseboat di hias dengan indah dengan kendaraan kita adalah sampan yang disebut Shikara.
Srinagar adalah penghasil karpet, sari dan phasmina yang bermutu tinggi, juga sutra serta barang dengan bahan kulit yang pembuatan handmade.
Penduduk Kashmir sangat ramah terutama dengan orang muslim.
Ini merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan, menegangkan dan sangat indah, saya tidak kapok untuk kembali ke Kashmir.