BANYUWANGI, beritalima.com – Meski ditengah pandemi covid -19 melanda, pabrik Coconut Fibber yang berada diwilayah Dusun Tegalrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi terus berjalan.
“Dimassa pandemi ini kita tetap berusaha untuk tetap bertahan,” ucap Bra Baskoro, M.Hum, M.S.i direktur CV. DwiJaya Cocomas Indonesia. Kamis (4/1/2021).
Kata Baskoro, kenapa perusahaan ini harus tetap berjalan, karena banyak sekali pertimbanganya. Salah satunya adalah memikirkan nasib 70 orang pekerja.
“Pertimbangan utama kita adalah nasib 70 pekerja atau karyawan pabrik ini,” ujarnya lagi.
Selain itu Baskoro, juga menjelaskan untuk perijinan pabrik yang bergerak dibidang pengelolaan kulit kelapa ini sudah diurus, sehingga tidak ada lagi masalah. Dan saat ini tugas kita adalah mempertahankan produksinya dimassa pandemi ini. Dimassa ekonomi terpuruk seperti ini tentunya tidah mudah sebuah perusahaan untuk bertahan.
“Perijinanya sudah kita urus mas, terbukti kota sudah kantongi IPPT dan Ijin yang lain pun sudah berjalan, tugas kita adalah mempertahankan bagaimana perusahaan dimassa yang sangat sulit ini tetap berjalan. Karena kita juga harus pikirkan nasib puluhan orang yang mencari makan di pabrit CV Dwi Jaya Cocomas Indonesia,” ungkapnya, saat ditemui dikantornya.
Seperti diketahui CV. Dwi Jaya Cocomas Indonesia, bergerak dibidang pengelohan kulit kelapa. Perusahaan ini mempekerjakan 70 orang. Dan semua terdiri dari pekerja lokal yang berada diwilayah sekitar pabrik. (bi)