Mengintip Proses Belerang, Di Desa Tamansari‬ ‪Banyuwangi

  • Whatsapp
Banyuwangi, beritalima.com  – Selain pesona api biru yang menakjubkan dan menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun manca negara, kawah gunung Ijen juga menyimpan kekayaan alam lainnya, seperti halnya Belerang.

Melimpahnya Belerang di kawah gunung Ijen merupakan berkah bagi masyarakat lokal yang jadi mata pencaharian sehari-hari, menurut keterangan para penambang, Belerang yang mereka bawa dari kawah sampai ke lokasi penimbangan di hargai sebesar Rp. 1.000/kg , oleh PT. Candi Ngrimbi sebuah perusahaan pengelolaan belerang di Banyuwangi.

Setelah dari lokasi Penimbangan selanjutnya bongkahan-bongkahan Belerang tersebut di angkut menggunakan truk menuju lokasi pemrosesan, dilokasi pemrosesan kemudian bongkahan Belerang tersebut di bakar hingga mencair di atas tungku mengunakan bara api yang berasal dari kayu bakar.

Menurut Mamat salah seorang pekerja ditempat pemrosesan belerang tersebut menjelaskan ” Proses pembakaran ini di lakukan untuk melelehkan bongkahan belarang yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyaringan, guna memisahkan antara belerang dengan material kawah yang lainnya.”

Untuk mendapatkan hasil belerang dengan kualitas yang baik, maka dalam proses pelelehan belerang tersebut suhu panasnya harus ideal, tidak boleh terlalu panas atau kurang panas, jika terlalu panas maka kadar belerangnya akan banyak yang terbakar dan menguap, untuk mengetahui bahwa cairan belerang tersebut dalam suhu panas yang benar dapat dilihat dari warna cairan tersebut yang berubah menjadi kuning kecoklatan, setelah mendapatkan warna cairan Belerang yang di inginkan kemudian di lakukan penyaringan pertama menggunakan kain kasa dengan satu lapisan, hasil penyaringan tahap pertama ini harus tetap terjaga suhu panasnya sebelum kemudian masuk dalam tahap penyaringan tahap kedua dengan kasa yaung berlapis tiga.

Setelah proses penyaringan selesai kemudian dilakukan proses pencetakan, cairan Belerang panas tersebut di disiramkan diatas lantai keramik dengan ketebalan belerang kurang lebih 3-4 mm setelah 1-2 menit kemudian cairan belarang yang sudah disiramkan di lantai akan mengeras, selanjutnya di lakukan proses penyusrukan untuk mengangkat belerang yang sudah jadi untuk di lakukan pengepakan dengan menggunakan sak plastik yang tiap sak berisi 50 kg belerang murni.

Dalam sehari tempat pemrosesan Belerang milik PT. Candi Ngrimbi yang berlokasi di dusun Blambangan, desa Tamansari, Kecamatan Licin dapat memproduksi 15 ton Belerang murni, dan dalam proses tersebut menggunakan 15 kubik kayu bakar.

Hasil belerang yang sudah jadi ini kemudian akan dikirimkan ke Perusahaan gula yang biasanya digunakan sebagai bahan pemutih gula, ke perusahaan pupuk dan obat pertanian, dan perusahaan lain yang menggunakan bahan belerang sebagai bahan bakunya. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *