Bau Bau, beritalima.com|– Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kunjungi batalyon baru, yakni Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 823/Raja Wakaaka di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (4/11).
Kepada para prajurit Yonif TP 823/Raja Wakaaka, Menhan menekankan pentingnya kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai pilar utama kekuatan pertahanan negara. Ia mengingatkan satuan Yonif TP 823 dibentuk atas amanat rakyat untuk menjaga kedaulatan di wilayah Baubau.
“Kalian harus menjadi tentara rakyat, harus bisa bersatu dengan rakyat, dan harus bisa menghormati rakyat. Tidak boleh menyakiti hati rakyat,” ujar Menhan.
Menhan menginstruksikan kepada seluruh prajurit untuk senantiasa mempedomani Sapta Marga dan 8 Wajib TNI dalam setiap pelaksanaan tugas. Ia menggarisbawahi keberadaan TNI tak terlepas dari dukungan rakyat.
“TNI tanpa rakyat, kita tidak ada apa-apanya. Rakyat membiayai kita sampai kita masuk di lubang kubur. Karena itu, berbaktilah kepada rakyat dan bantu kesulitan-kesulitan rakyat di sekelilingmu,” paparnya.
Lebih lanjut, Menhan Sjafrie mendorong para prajurit muda agar senantiasa profesional, pantang menyerah, serta menjaga kekompakan, baik di internal satuan maupun bersama instansi lain seperti Polri. “Kalau Panglima sama Kapolri kompak, kamu juga harus kompak sama anggota kepolisian. Kalau tentaranya kuat, polisinya kuat, negara kita menjadi kuat,” tambahnya.
Di hadapan media, Sjafrie menjelaskan pembentukan Yonif TP 823 di Baubau merupakan bagian dari strategi besar pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan di seluruh penjuru Nusantara.
“Daerah kita luas, 514 kabupaten tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai negara yang harus menjaga kedaulatan, kita punya kewajiban supaya satu kabupaten itu dijaga oleh satu batalyon, kalau perlu dua batalyon,” ungkap Menhan.
Jurnalis: dedy/abri








