PROBOLINGGO, beritalima.com| Fenomena Embun Beku atau Bun Upas (frost) yang menyerupai salju di kawasan gunung Bromo dapat dinikmati di beberapa titik di kawasan Bromo Probolinggo, Bun Upas juga bisa dinikmati di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) lainnya.
Namun, fenomena embun beku di kawasan lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan untuk datang ke tempat tersebut. Peningkatan jumlah wisatawan cukup signifikan yaitu mencapai 50 persen.
Wisatawan dari berbagai daerah itu sengaja berlibur ke Bromo yang berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo karena tertarik dengan keindahan matahari terbit dan fenomena embun beku layaknya di negara Eropa.
“Kami mengabadikan fenomena alam tahunan ini dengan kamera handphone dan berswafoto di tengah hamparan embun beku, yang udaranya mantab sekali,” ujar Fandri, pengunjung asal Jakarta itu, Sabtu 29 Juni 2019.
Berdasarkan data UPT Pariwisata Bromo, jumlah wisatawan yang berkunjung untuk menikmati fenomena embun beku di Bromo pada Sabtu (29/6/2019), tercatat sebanyak 1.500 wisatawan. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan dengan hari biasa yang rata-rata rata hanya sekitar 700an wisatawan.
Fenomena itu terjadi karena suhu yang turun drastis. Biasanya terjadi antara pukul 01.00 hingga 05.00 pagi hari. Penurunan suhu itu terjadi karena tekanan angin yang cukup tinggi, kerap terjadi pada rentang bulan Juni sampai Agustus. Puncaknya sekitar awal dan pertengahan Juli.
“Kami sengaja berlibur ke Bromo karena penasaran dengan fenomena embun beku, meskiharus menembus dinginnya cuaca, tapi menakjubkan seperti di Eropa,” katanya.
Dari pantauan suhu udara di kawasan Bromo saat pagi tadi mencapai 1 derajat Celcius. Untuk mencegah terjadinya hipotermia, pengelola wisata Bromo mengimbau wisatawan untuk melengkapi diri dengan baju hangat seperti jaket, syal, sepatu, sarung tangan dan alat penghangat tubuh lainnya.
Embun beku di kawasan Bromo ini bisa dijumpai di lautan pasir sisi tebing Metigen atau dikenal dengan sebutan pasir berbisik. Diprediksi fenomena embun beku akan terus berlangsung hingga Agustus dan mencapai puncaknya pada pertengahan Juli nanti. [Red]