(Sumber foto: Pinterest)
beritalima.com | Tidak semua Ibu bisa dekat dengan anaknya. Sebaliknya tidak semua anak ingin dekat dengan Ibunya. Banyak anak lebih memilih cerita kepada temannya. Tetapi pada dasarnya anak selalu membutuhkan Ibu untuk berbagi cerita disaat dia mengalami hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Kita tidak dapat menghitungnya dengan angka bagaimana peran seorang Ibu. Seorang Ibu harus bisa menjadi apa saja untuk anaknya. Terutama ibuku yang menjadi Ibu sekaligus sahabatku. Setiap anak memerlukan sahabat, terlebih bersahabat dengan ibunya.
Sejak kecil aku banyak menghabiskan waktu di rumah dengan Ibu. Karena Bapak yang harus bekerja dan kakak yang sibuk dengan urusannya. Aku menjadi sangat terbuka dengan Ibu. Ibu selalu membuatku merasa nyaman karena memahami dan mengertiku.
Ibu selalu ada di sisiku. Bahkan di hari-hari terberatku. Ada satu titik aku merasa itu menjadi hari terberat untuk hidupku. Iya, saat aku gagal masuk kampus impianku. Aku merasa gagal terhadap diri sendiri. Aku juga sangat putus asa pada saat itu. Pertanyaan mengenai kelanjutan pendidikanku selalu diulang setiap harinya. Entah dari teman, juga saudara-saudara keluargaku.
Tetapi Ibu selalu menjadi penyemangatku. Ibu selalu siap menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan segala keluhanku pada saat itu. Ibu selalu memberikan respon yang positif. Memberikan pendapat kalau semua akan baik-baik saja. Katanya aku hanya butuh usaha lebih lagi untuk mencapai impianku. Aku biasa meluapkan emosi dan kesedihan di kamar dan Ibu selalu datang menghampiri memberikan pelukan hangat agar aku tidak berlarut dalam kesedihan.
Sampai suatu ketika aku diterima untuk melanjutkan pendidikan. Kabar baik ini aku sampaikan pertama untuk Ibu. Betapa bahagianya aku melihat senyum bahagiamu. Lalu Ibu berbisik “ Ibu selalu berdoa agar hal-hal baik menyertaimu dan Ibu selalu percaya kamu bisa, jangan pernah merasa sendirian Ibu selalu ada untukmu” kata Ibu.
Selain pengertian, ibuku juga sosok yang sangat menyenangkan. Ia sangat pandai menciptakan suasana hangat dan penuh tawa. Aku benar-benar merasa dia seperti sahabatku. Hal-hal kecil dapat membuat kita tertawa bersama. Kali ini bukan aku saja yang merasakan kalau ibuku benar-benar wanita yang menyenangkan. Keluarga dan teman-temanku tahu betul bagaimana candaan ibuku. Alih-alih membuat kesal dan marah, ibuku lebih senang untuk menghibur dan membuat tertawa karena kelucuannya.
Aku dan Ibu selalu membuat video lucu bersama untuk sekadar bersenang-senang dan dibagikan di media sosial. Padahal usianya memang sudah tidak muda lagi. Tapi seolah-olah ia lupa umur kalau sudah bercanda. Katanya ia ingin selalu terlihat muda. Aku tahu betul kalau sebenarnya Ibu hanya ingin melihatku tertawa tanpa beban. Itu cara Ibu membuatku bahagia. Dengan setiap waktu yang kita habiskan berdua.
Terima kasih untuk selalu percaya kepadaku. Untuk setiap pujian atas keberhasilanku. Aku merasa sangat dicintai, diterima, dan dihargai. Ibu selalu berusaha memberikan teladan dalam kebaikan.
Terima kasih selalu ada di saat aku menghadapi masalah berat. Menjadi tempat ceritaku dan berbagi beban perasaan. Aku merasa beruntung mempunyai Ibu sekaligus sahabat terbaik sepertimu. Terima kasih selalu membuat rasa nyaman, memberi kesempatan untukku bercerita.
(Deapenia Jannah)