SURABAYA, beritalima.com – Meski kondisi kakinya masih sakit, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin pembenahan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan pelebaran jalan akses masuk stadion GBT, Senin (8/4/2019). Stadion kebanggaan Surabaya itu dipersiapkan untuk menyambut leg 1 partai final Piala Presiden, Selasa besok, (9/4/2019).
Dengan didampingi beberapa kepala dinas, ia mulai meninjau satu persatu ruangan di GBT itu. Awalnya, ia meninjau beberapa toilet dan langsung meminta jajarannya untuk memperbaiki tempat cuci tangan, meminta memperbaiki kaca-kaca yang rusak serta petugas kebersihan diminta membersihkan toiletnya. “Tolong ini diganti, yang ini diganti kaca aja biar cepat kerjaanmu,” kata Wali Kota Risma kepada jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.
Setelah itu, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga meninjau ruang ganti pemain, termasuk pula ruang ganti untuk lawan-lawan Persebaya. Di ruang ganti Persebaya, Wali Kota Risma meminta memperbaiki beberapa tembok yang sudah mulai rusak dan meminta toiletnya dibersihkan. Bahkan, ruang ganti itu akan dicat hijau kuning yang identik dengan warna Persebaya.
Di samping ruang ganti itu, ada toilet yang atapnya banyak sawang (jaring laba-laba). Ia pun tak canggung-canggung mengambil sapu dan membersihkannya sendiri. Ia pun berkali-kali menyapu lantai yang terlihat kotor di beberapa ruangan GBT. Sambil memberikan perintah kepada jajarannya, ia terus menyapu dan juga membantu membersihkan jendela. “Minggir dulu rek, saya bersihkan dulu,” kata Wali Kota Risma meminta para awak media dan beberapa fotografer untuk menghindar karena ruangan itu akan dibersihkan.
Selanjutnya, ia pun naik lift beranjak ke ruang VVIP dan melihat langsung GBT dari atas. Saat melihat lapangan, ia melihat papan skor ada yang sobek, sehingga dia pun meminta jajarannya untuk segera memperbaikinya. “Itu apa kok sobek? Ayo segera benahi,” ujarnya.
Wali Kota Risma menjelaskan GBT itu terus dibenahi menjelang partai final Piala Presiden, termasuk pengecatan di beberapa temboknya serta aksesnya. Ia juga berharap Persebaya bisa menang dan bisa menjadi juara. “Mudah-mudahan Persebaya menang dan bisa jadi juara,” kata dia.
Ia pun mengimbau kepada Persebaya dan Bonek untuk selalu siap menghadapi segala kondisi. Ia juga meminta kepada Bonek untuk terus menjaga kondisi Kota Surabaya. “Pertandingan itu ada menang dan ada kalah, apapun yang terjadi kita harus siap meskipun saya sudah berdoa Persebaya menang, tapi tolong tetap jaga kondisi Kota Surabaya supaya Kota Surabaya tetap aman dan damai, sehingga kita bisa melangsungkan kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi mengatakan Pemkot Surabaya terus mengebut akses jalan menuju GBT dan ditargetkan selesai hari ini. Selain itu, ada beberapa pengecatan dan semua kamar mandi dibersihkan dan diperbaiki. Bahkan, ruang jumpa pers juga akan diperbaiki serta ruangan untuk wartawan.
“Kalau yang dalam waktu dekat hingga bergulirnya liga 1, itu yang akan dilakukan. Tapi tahun2020, kita akan menganggarkan sekitar Rp 15 miliar lebih untuk memperbaiki semuanya, termasuk pengecatan, perbaikan AC dan berbagai maintenance lainnya, semuanya akan kita lakukan di tahun 2020,” tegasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati memastikan bahwa akses masuk menuju GBT itu terus dikebut mulai beberapa bulan lalu. Bahkan, ia mengaku penggarapan itu hingga tengah malam atau hingga pagi lagi. Khusus untuk hari ini, jalan itu akan diberi agregat supaya tanahnya di situ bisa padat dan bisa dilalui, karena akses jalan itu akan menjadi pemisah antara pejalan kaki, motor dan mobil.
“Hari ini kami kerahkan tiga alat berat dan 17 truk yang riwa-riwi mengangkut tanah hasil galian bozem. Panjang akses jalan itu 400 meter dan lebarnya 20 meter, sedangkan jalan yang sudah beraspal lebarnya sekitar 8 meter, sehingga nantinya kalau itu selesai, akses masuk ke GBT lebarnya sekitar 28 meter,” pungkasnya. (*)