KUPANG, beritalima.com – Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (4/12/2020).
Pada kesempatan tersebut, Menkes mengapresiasi kepada pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah Kota Kupang yang sudah memberikan dukungan dan bersinergi bersama Kementerian Kesehatan dalam komitmen bersama Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Kupang.
“Saya berikan apresiasi pada Pemprov NTT dan Pemkot Kupang yang memberikan dukungan dan komitmennya dalam pembangunan RSUP ini, terutama penyediaan lahan yang potensial dan terentang luas terima kasih untuk hal tersebut. Saya berharap dukungannya tidak sampai di sini saja, dan akan terus berlanjut. Karena itu, kami mohon dukungan Pemda untuk nantinya bisa merevitalisasi jalan sebagai akses utama ke rumah sakit ini dan karena nantinya pembangunan sudah selesai maka masyarakat akan banyak yang datang tinggal di sekitar ini,” kata Menteri Terawan.
Dikatan Terawan, Pembangunan RSUP tersebut bukan hanya bertahan puluhan tahun tapi ratusan tahun dan akan terus dilanjutkan.
“Kita kembangkan dan perbaiki sesuaikan dengan perkembangan zaman baik bentuk fisiknya maupun peralatan. Karena peralatan di bidang kesehatan itu terus berubah dan terus maju dan teknologi di bidang kesehatan, terus berubah dan berkembang. Kita harus bisa adaptif dengan perubahan zaman,” ujarnya.
“Sebelumnya dalam perencanaan pembangunannya, saya lihat ada sumber air yang baik disini yang bisa memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit dan saya langsung menyetujuinya. Karena bagaimanapun air menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia dan sangat dibutuhkan dalam operasional rumah sakit,” tandasnya.
Ia mengharapkan dengan adanya RSUP ini maka bisa memenuhi dukungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, turut memberikan apresiasi pada Kementerian Kesehatan. “Terima kasih pada Kementerian Kesehatan terutama pada Bapak Menteri Kesehatan yang dengan memberikan perhatian bagi kami Provinsi NTT dalam hal ini pembangunan RSUP ini. Beliau ini orang baik yang dipercayakan Presiden Jokowi dalam mengatasi persoalan di bidang kesehatan”, kata Wakil Gubernur.
“NTT butuh pelayanan kesehatan yang baik. Rumah sakit ini tentunya akan sangat membantu masyarakat dan sebagaimana pembangunan di bidang kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yanh bertujuan meningkatkan kesadaran kemauan dan kehidupan masyarakat untuk hidup sehat,” jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL (K), MARS mengatakan nilai pekerjaan fisik gedung RSUP Kupang sebesar 350,2 miliar dan direncanakan akan dibangun dalam kurun waktu 20 bulan.
“Kita harapkan paling lambat pertengahan 2022 RSUP ini sudah bisa beroperasi. Sumber pembiayaannya dari pinjaman bank dunia (world bank) melalui program Indonesian Supporting Primary Health Care Reform (I-SPHERE),” jelas dr. Abdul.
Sesuai lahan yang disiapkan Pemprov NTT sesuai sertifikat itu adalah 18 hektar. Diantaranya akan digunakan untuk pembangunan gedung utama rumah sakit, area penunjang, ruang terbuka hijau, pembangunan asrama dan rumah dinas, serta sarana pendidikan dan pelatihan.
Untuk pembangunan gedungnya memiliki ketinggian 4 lantai”, jelasnya.
“Sesuai hasil kajian pembangunan ini mengacu pada master plan pemgembangan rumah sakit pada tahap pertama dibangun seluas 26.500 meter persegi dengan kapasitas 212 tempat tidur yang terdiri dari fungsi pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, kamar operasi, layanan intensif umum, paru, jantung, bayi, pelayanan laboratorium, radiologi, kebidanan, rehabilitasi medis, bank darah, dan penunjang lainnya. Termasuk juga kami telah menyiapkan desain kebutuhan layanan penyakit covid 19,” jelasnya.
Abdul juga mengatakan, diharapkan RSUP ini dapat memberikan pelayanan spesialistik dan subspesialistik yang profesional, berkesinambungan, intensif, nyaman dan bertanggungjawab yang ditunjang dengan sarana dan prasarana serta alat kesehatan modern. (L. Ng. Mbuhang)