BANYUWANGI,Beritalima.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung progres revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan, dua ikon bersejarah yang kini disulap menjadi kawasan wisata heritage terpadu.
Kunjungan dilakukan pada Jumat (31 Oktober 2025) bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, jajaran Kementerian Pekerjaan Umum, serta Forkopimda Banyuwangi.
Revitalisasi dua bangunan bersejarah itu merupakan proyek besar yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sejak Oktober 2024 dengan total anggaran Rp152 miliar. Pekerjaan kini telah mencapai 52 persen dan ditargetkan tuntas Desember 2025, sehingga bisa beroperasi penuh mulai Januari 2026.
“Kami meninjau lokasi Pasar Induk Banyuwangi yang saat ini tengah direvitalisasi. Proyek ini sudah berjalan sekitar satu tahun dan diharapkan selesai pada akhir 2025 agar segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar AHY.
Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan seluas 10.600 meter persegi, terdiri atas dua bangunan utama berlantai dua dengan total 777 kios dan los. Pasar ini dirancang dengan arsitektur khas Osing dan pembagian area modern, mulai dari pasar basah, pasar kering, area kuliner, hingga gedung parkir.
AHY menilai desain pasar tersebut berhasil memadukan unsur modernitas dengan kearifan lokal. “Arsitekturnya menarik sekali karena tetap mempertahankan kekhasan Banyuwangi. Bahkan ada bagian yang dipertahankan sebagai bangunan heritage,” tuturnya.
Selain pasar, AHY juga meninjau Asrama Inggrisan, kompleks cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Pada tahun 1871, tempat ini menjadi titik penghubung kabel telegrap bawah laut yang pertama kali menyambungkan Eropa dan Australia, menjadikan Banyuwangi sebagai simpul komunikasi dunia kala itu.
Revitalisasi asrama dilakukan dengan tetap mempertahankan orisinalitas bangunan sesuai aturan cagar budaya. Nantinya, kawasan ini akan menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi yang terintegrasi dengan pasar, menciptakan ruang publik baru di jantung kota Banyuwangi.
AHY juga mengapresiasi dampak ekonomi proyek tersebut. “Saya senang karena ada sekitar 250 pekerja setiap hari, sebagian besar warga Banyuwangi. Ini menandakan proyek ini tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membuka lapangan kerja,” katanya.
Project Manager Revitalisasi, Ikhwan Fatoni, menyampaikan optimisme bahwa pekerjaan dapat rampung tepat waktu.
“Kami sudah masuk tahap finishing seperti pembuatan kios, penyelesaian atap, dan tangga. Kalau dibutuhkan, tenaga kerja akan kami tambah agar target Desember 2025 bisa tercapai,” jelasnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan daerahnya.
“Semoga nantinya pasar dan Asrama Inggrisan yang tampil dengan wajah baru ini bisa menjadi destinasi baru bagi wisatawan, sekaligus menggeliatkan ekonomi warga kami,” harapnya.
Dengan wajah baru yang memadukan sejarah, budaya, dan ekonomi rakyat, kawasan heritage Pasar Banyuwangi–Inggrisan digadang-gadang akan menjadi magnet baru bagi wisatawan dan simbol kebangkitan ekonomi lokal di ujung timur Pulau Jawa. (Red//B5)








