KUPANG, beritalima.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Taman Doa Bukit Fatima San Dominggo Larantuka, Flores Timur, Selasa (31/10).
Peresmian ditandai dengan acara pemukulan gong bersama Gubernur NTT Frans Lebu Ray, Bupati Flores Timur, Antonius Hadjon dan Uskup Agung Larantuka serta penandatanganan prasasti peresmian.
Acara ini, diawali dengan ibadah misa peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria Fatima bersama seluruh masyarakat Larantuka.
Menko Bidang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedatangan beliau ke Larantuka bukanlah sebuah kebetulan, mengingat jadwal kerja yang sangat tinggi.
“Saya berbahagia bisa hadir di NTT dan Larantuka, tidak ada dalam hidup ini yang kebetulan. Semuanya sudah diatur Tuhan. Hari ini, saya bisa datang ke sini itu sudah Tuhan atur”, kata Luhut diikuti tepuk tangan antusias seluruh masyarakat Larantuka.
“Tempat ini (taman doa bukit fatima) membuat hati tenang, saya berdoa tadi sampai mata berkaca-kaca air mata. Tuhan itu maha besar. Biaralah tempat ini dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi salah-satu obyek wisata religius” ungkapnya.
Lebih lanjut, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa NTT memiliki potensi menjadi Provinsi yang kaya. NTT memiliki kekayaan alam yang tersembunyi, sebagai provinsi yang memiliki potensi besar untuk memproduksi garam. NTT memiliki potensi pariwisata, juga Kekayaan laut penghasil ikan.
“NTT berpotensi menjadi Provinsi yang kaya. Kami memiliki blue printnya, ada 36.000 hektar luas lahan potensi garam di Indonesia, 26.000 hektanya ada di NTT. Bila sumberdaya alam ini dikembangkan maka akan ada perputaran uang sebesar 30 triliun rupiah di NTT. Pada tahun 2019, saya pikir, jumlah turis yang datang ke NTT bisa mencapai dua juta orang dengan adanya perbaikan infrastruktur, daerah ini bisa mendapat 2 miliar dollar atau 20 triliun rupiah. Saya sudah menelpon menteri perhubungan, agar runway Bandara Larantuka di tambah 500 meter lagi, sehingga hasil kekayaan laut (ikan) bisa langsung diekspor dari Larantuka” tambah menteri kelahiran Toba Samosir itu.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur menyapaikan ucapan terima kasihnya kepada Menko yang sudah bersedia hadir di Kota Reinha dan meresmikan Taman Doa Bukit Fatima. Beliau juga menyampaikan ucapan selamat kepada pihak Keuskupan Larantuka bersama seluruh umatnya, atas peresmian Taman Doa Bukit Fatima.
“Tempat ini mesti menjadi tempat yang memancarkan damai bagi seluruh dunia, tidak hanya untuk masyarakat Flores Timur saja, tetapi juga bagi seluruh warga dunia. Tentunya, kehadiran Bapak Menteri dalam kegiatan ini bisa menjadi tambahan motivasi bagi kami, untuk menjaga kerukunan, toleransi dan kedamaian di daerah ini, sebagai wujud kontribusi kami, dukungan kami bagi keutuhan NKRI” kata Gubernur NTT.
Ikut memberikan sambutannya, Bupati Flores Timur dan Uskup Agung Larantuka. Pemerintah Flores Timur dan Keuskupan Agung Larantuka pun berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia dalam seremonial itu.
Tutut hadir dalam acara peresmian tersebut antara lain, Staf Khusus Presiden RI, Gories Mere, perwakilan Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTT, Uskup Agung Ende, Uskup Bandung, Uskup Bogor, anggota DPR RI Melchias Marcus Mekeng.
Selain meresmikan Kawasan Bukit Doa Fatima tersebut, Menko Kemaritiman bersama Gubernur NTT dan rombongan pemerintah daerah Flores Timur melakukan peninjauan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapti, meninjau lokasi pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah di Kelurahan Sarotari, melakukan peninjauan perkebunan jambu mente di Lewo Lema dan Ile Mandiri. (L. Ng. Mbuhang)