Menko Polhukam Machfud MD “Ngoceh” Tito Presiden 2024 – Wapresnya Khofifah

  • Whatsapp

Catatan: Yousri Nur Raja Agam MH

MACHFUD M.D. terkenal sebagai pejabat dan tokoh yang suka blak-blakan. Biasanya, di bidang hokum. Namun, lain dengan celotehnya yang agak “nyeleneh” saat menyampaikan komentar di hadapan peserta Rakor Pemerintahan 2020 di Pemprov Jatim itu. Saat Rakor di Gedung Grand City, Surabaya, pada hari Jumat (31/1/2020) itu, ada “peluncuran” mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri).

Acara ini dihadiri Menko Polhukam Machfud MD dan Mendagri Tito Karnavian. Saat mendapat kesempatan bicara, Machfud sempat “ngoceh”, bahwa ia melihat ada hubungan yang serasi Tito Karnavian dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Nah, melihat pola kebersamaan antara Mendagri Tito Karnavian dengan Khofifah Indar Parawansa ini, ia mendoakan mereka akan menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 2024 mendatang.

Disaksikan Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kajati Jatim, Wakalanti Jatim, Kaskoaramada 2, Bupati dan Walikota se Jatim, Sekda Prov.Jatim, Pimpinan DPRD Prov. Jatim, Pejabat Tinggi Madya di lingkup Kemendagri dan Kemenkopolhukam, serta Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim serta kepala OPD kabupaten/kota se Jawa Timur, Machfud MD berceloteh, kagum atas kecerdasan Tito sejak 2010 lalu.

Tahun 2010 itu, Tito belum apa-apa. Saya melihat di TV, anak ini kok cerdas sekali. Saya Tanya dari mana? Ternyata dari Palembang. Oh, ternyata saya punya murid dari Palembang, Machfud MD “ngoceh” dengan logat Madura yang kental.

Celoteh Machfud MD masih berlanjut, kepada muridnya ia bertanya bagaimana sosok Tito di Palembang. Setelah mendengar sang murid, Machfud merasa yakin bahwa nanti Tito layak menjadi Kapolri di tahun 2022 mendatang. Ternyata prediksi Machfud MD itu salah. Tito memang luar biasa, sebab resmi menjadi Kapolri tahun 2016, dan kini menjadi Mendagri. Jadi, 2024 mudah-mudahan jadi Presiden, katanya.

Berikut Machfud mengalihkan penilaian kepada Khofifah yang katanya sudah kenal lama. Khofifah adalah sosok pekerja keras yang tidak kenal lelah. Dia yunior saya di politik, kami dulu sama-sama di PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Sudah dua kali jadi menteri, tetapi masih mau jadi gubernur. Kita doakan Tito jadi Presiden, Khofifah jadi wakilnya.

Ha ha ha, tidak jelas. Machfud MD kadang-kadang memang “nyeleneh.”

Padahal waktu itu Pemprov Jatim sedang menyelenggarakan peluncuran mesin ADM. Jawa Timur menjadi provinsi pertama yang menerapkan implementasi layanan ADM. Layanan perdana ADM di Jatim ini dijadikan percontohan nasional. Peluncuran ditandai dengan penyerahan mesin ADM dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Jombang.

Saat ini ada sepuluh daerah di Jatim yang menjadi pilot project penggunaan ADM. Seterusnya akan dikembangkan bertahap seiring dengan proses penyediaan perangkat dan training. Diharapkan semua kabupaten/kota se-Jatim akan menggunakan perangkat ini sehingga berbagai layanan administrasi publik dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan tidak berbiaya.

ADM ini merupakan terobosan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI untuk mendigitalisasi layananan kependudukan. Proses mencetak dokumen kependudukan bisa dalam waktu tidak lebih satu setengah menit dan bisa dari mana saja sesuai QR Code yang sudah diregistrasi di Dinas Dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil) setempat. Layanan cepat kependudukan itu di antaranya pengurusan e-KTP, akta kelahiran, akta kematian, hingga kartu keluarga.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut program inovasi ADM ini mampu menyiapkan Jatim menuju Smart Province. Layanan ini nantinya diperluas dan diintegrasikan ke semua kabupaten dan kota di Jatim.

Mesin ADM ini dibeli dengan anggaran pemda setempat lewat e-katalog. Harganya tidak mahal. Hanya Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per unit. Alat ini bisa berfungsi seperti mesin ATM 24 jam oleh masyarakat setiap waktu, di mana saja sesuai kebutuhan.

ADM merupakan inovasi ditunggu-tunggu Pemprov Jatim untuk mempermudah, mempermurah, dan mempercepat proses layanan publik di bidang administrasi. Selain itu, penerapan ADM juga selaras dengan tagline yang diusung Pemprov Jatim yaitu CETTAR (Cepat-Efektif/Efisien-Tanggap-Transparan-Akuntabel-Responsif).

Kecepatan dalam proses pengurusan e-KTP dan akta kelahiran merupakan dokumen penting. Akta kelahiran merupakan SIM bagi anak-anak untuk bisa melanjutkan profesi yang dikehendaki. Sehingga, Khofifah berharap lewat program East Java Information Super Coridor (EJISC) yang digagas Pemprov Jatim akan bisa mensupport layanan ADM.
Melalui inter koneksitas data ini, baik data pendidikan, sosial, maupun kesehatan, bisa membantu percepatan peningkatan kesejahteraan dan IPM di Jatim.

Mendagri Tito Karnavian menyatakan, sebagai provinsi pertama yang mengimplementasikan ADM, Jatim diharapkan bisa menjadi provinsi percontohan di Indonesia. Karena implementasi sistem ini kepentingannya bukan hanya untuk pemerintah tapi manfaatnya juga sangat besar bagi masyarakat.

Mesin ADM yang tampilannya mirip mesin ATM ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya mengakses layanan publik di bidang kependudukan. Pengurusan KTP yang sebelumnya harus melalui RT, RW, kelurahan hingga ke kecamatan, dengabn mesin ADM ini prosesnya bisa dipercepat.

Implementasi sistem ADM ini memiliki tiga sistem keamanan, yaitu lewat finger print, irish mata, dan bentuk wajah. Sehingga, masyarakat juga tidak perlu khawatir, akan adanya penyalahgunaan data atau tercetaknya dokumen kependudukan ganda.

Nantinya masyarakat akan bertemu dengan mesin yang bisa melayani secara otomatis. Sehingga diharapkan layanan publik bisa menjadi lebih baik. Selain itu, layanan ini juga akan bisa mencegah terjadinya korupsi di bidang layanan kependudukan.

Bedanya dengan dokumen sebelumnya, pencetakan dokumen melalui ADM ini tidak menggunakan berkas kertas yang terdapat sekuritas. Kertas yang digunakan adalah kertas putih berformat A4. Pihak Kemendagri memastikan bahwa berkas yang tidak menggunakan tanda tangan basah ini sah. Bahkan berkat peralihan dari kertas bersekuritas menjadi A4, kini negara bisa menghemat Rp 450 miliar dalam setahun untuk pengadaan kertas tersebut.

Menkopolhukam Mahfud MD mengomentari, bahwa ADM ini sangat menunjang adanya pemenuhan hak administrasi yang dimiliki oleh setiap penduduk Indonesia. Oleh sebab itu ia mengapresiasi Pemprov Jatim yang menginisiasi penerapan ADM di banyak daerah di Jawa Timur. Dengan adanya ADM ini, Mahfud MD yang beerasal dari Jatim ini merasa bangga dan berharap Jawa Timur, benar-benar bisa menjadi provinsi percontohan nasional. Tentu diharapkan provinsi lain di Indonesia turut menyusul. (**)

beritalima.com

Pos terkait