Dalam semangat perjuangan kemerdekaan yang telah dicapai Bangsa Indonesia selama 71 tahun, warga binaan pemasyarakatanpun turut ambil bagian dalam semangat perjuangan kemerdekaan dengan menanam nilai-nilai budaya kebangsaan.
Nilai-nilai budaya kebangsaan tersebut dituangkan dalam perlombaan olahraga tradisional yang dilaksanakan oleh warga binaan pemasyarakatan Lapas Cipinang dan disaksikan oleh 40 duta besar Negara tetangga. Perlombaan yang ditampilkan warga binaan lapas Cipinang, diantaranya adalah Egrang, Bakiak (terompah panjang), Balap Karung, Panjat Pinang, dan Bambu Gila.
Sesuai visi misi pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan problem pokok bangsa, salah satunya adalah mengenai kelemahan sendi perekonomian bangsa. Oleh karena itu untuk memajukan perekonomian bangsa. Warga binaan turut membangun perekonomian melalui hasil karyanya yang telah dibina. Namun produk hasil karya binaan lapas Cipinang itu bisa bersaing di pasar nasional dan internasional.
Produk ekspor yang dipamerkan adalah Lapas klas IIA Pontianalk, Kalimantan berjaya dengan tikar kayu, yang bangga dengan label Tikar Kayu Ponti, produk yang telah melanglang buana ke negeri Sarawak Malaysia. Lapas Klas I Cirebon, Jawa Barat telah dilengkapi teknologi tinggi untuk menghasilkan industri tenun, kursi rotan sintetis, yang telah diekspor ke mancanegara.
Nigeria menjadi tujuan ekspor, produksi tekstil pakaian jadi di Lapas Klas I Cipinang, Jakarta. Lapas Klas IIA Ambarawa, Jawa Tengah bekerjasama dengan pihak ketiga berhasil mengekspor sarung tangan Baseball sampai ke negeri Paman Sam Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan Kanada.
Mengingat persaingan regional mulai diberlakukan dengan disepakatinya MEE diharapkan Lapas sebagai mitra sentra industri dapat menyokong produktivitas masyarakat sekitar dan sekaligus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para sumber daya khususnya narapidana.
“Setelah mereka bebas diharapkan menjadi agen kontribusi pada masyarakat melalui pengembangan industri berkelanjutan. Yang dulu Napi disebut sampah masyarakat tapi sekarang jadi lebih produktif, menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat,” kata Syarpani, Kasubag Publikasi, Humas Ditrjenpas, Sabtu (20/8/2016) di Lapas Cipinang..
Lebih lanjut dalam lomba peringatan HUT kemerdekaan RI ke – 71, Menkumham Yasona Laoly kalah balap karung dengan duta besar Salomon Island. Saat mengikuti lomba semangat Laoly begitu terlihat dengan wajah yang sumringah. Sayangnya, politisi asal PDI Perjuangan tidak mampu memenangkan perlombaan balap karung itu. dedy mulyadi