JAKARTA, beritalima.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan menggelar The International Public Service (IPS) Forum Tahun 2018. Acara ini baru pertama kali dilaksanakan, sebagai wadah untuk berkomunikasi dan berinteraksi bagi penyedia dan pengguna pelayanan publik.
”Forum ini dijadikan wahana pembelajaran interaktif antarnegara dan intranegara dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan inovasi pelayanan publik,” ujar Menteri PANRB Syafruddin dalam jumpa pers di Kantor Kementerian PANRB, Senin (22/10/2018).
IPS Forum 2018 yang akan diselenggarakan 7-8 November 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 636/2018, Kementerian PANRB menetapkan Top 40 inovasi pelayanan publik. Acara ini mengambil tema, Expanding and Improving Public Services Delivery Through Collaborative Action”, untuk memberikan inspirasi kepada dunia atas inovasi-inovasi pelayanan publik di Indonesia.
Tahun 2018 ini, Indonesia meraih juara dalam United Nations Public Service Awards (UNPSA). Menurutnya anggapan Menteri meraih prestasi yang luar biasa. Pertama kalinya Indonesia mendapat piala dari UNPSA.
Predikat juara ini diperoleh kabupaten di Indonesia bagian Timur, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat dengan inovasi berjudul Sistem Early Diagnosis and Treatment (EDAT) yang berhasil mengurangi penyakit malaria di Bumi Cendrawasih tersebut.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa menambahkan, bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam IPS Forum 2018 meliputi forum diskusi/workshop yang membahas isu-isu di bidang pelayanan publik, marketplace inovasi pelayanan publik, pameran pelayanan publik, dan penyerahan penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018.
Forum diskusi akan menghadirkan pembicara yang berasal dari berbagai sektor, baik pemerintah maupun di luar pemerintah, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Beberapa Negara yang akan terlibat dalam sesi diskusi ini antara lain Azerbaijan, Korea, Filipina, Jerman, dan lainnya.
Selanjutnya, sesi Marketplace inovasi pelayanan publik akan menghadirkan 35 inovator yang telah terbukti keberhasilannya dalam melakukan terobosan-terobosan untuk perbaikan pelayanan. Pameran pelayanan publik yang diselenggarakan menampilkan berbagai unit penyelenggara pelayanan publik dari Kementerian/Lembaga, perwakilan luar negeri serta potensi unggulan daerah akan disajikan dalam event ini.
Lebih lanjut dikatakan Menpan Syafruddin, dalam memperkenalkan pelayanan publik kepada dunia harua optimis dan tidak boleh pesimis. Oleh karena itu ditegaskan Syafruddin, dalam meningkatkan pelayanan publik di Indonesia jangan hanya bisanya mengekor kepada negara lain. Kendati diakui Menteri bahwa pelayanan publik di Indonesia masih belum maksimal.
“Kalau menyelenggarakan pameran pelayanan publik Internasional sampai tunggu pelayanan publik benar – benar baik. Sampai kapan bisa selesai dan kapan bisa menyelenggarakan IPS Forum 2018,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan Syafruddin, ada daftar Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018, yang terdiri dari 7 Kementerian dan Lembaga, 8 Provinsi, 15 Kabupaten terbaik, dan 10 Kota terbaik. dedy mulyadi