Menperin Luncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri di Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemprov Jawa Timur meluncurkan program pendidikan vokasi industri (link and match SMK dengan industri) Wilayah Provinsi Jawa Timur di Kawasan Industri PT Sier Rungkut Surabaya, Kamis (7/2)

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam sambutanya mengatakan, program ini baru diluncurkan dua tahun tentu hasilnya baru bisa lihat tiga sampai empat tahun ke depan.Kementerian perindustrian telah meluncurkan hingga sampai delapan tahap untuk program pendidikan vokasi link and mantch antara sekolah menengah kejuran (SMK) dengan industri. Sejak digulirkannya pada 2017, program ini telah mampu menggandeng sebanyak 2.074 SMK dan 745 perusahaan dari wilayah sumatera Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Pada tahap kedelapan ini, kata Airlangga meliputi wilayah Jawa Timur, dengan melibatkan 295 SMK dan 97 perusahaan. Sampai saat ini, ada 3.708 perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani, karena satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan.

Airlangga memberikan apresiasi terhadap antusiasme SMK dan perusahaan yang sudah mengikuti program yang diinisiasi oleh Kemenperin. “ Dua tahun lalu, kami mengawali program Link and match vokasi industri dari Provinsi Jawa Timur. Provinsi ini dipilih sebagai lokasi peluncuran yang pertama karena kami menilai Jawa Timur sebagai salah satu wilayah yang sangat concern terhadap pengembangan SMK dan merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan industri tertinggi,” ujar Menperin.

Untuk itu agar bisa memberikan dampak yang lebih masif, Kemenperin kembali meluncurkan program ini di Jawa Timur dengan melibatkan perusahaan-perusahaan dan SMK yang belum terpasilitasi pada tahap pertama.” Selanjutnya kami akan meluncurkan lagi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah,” imbuhnya.

Menurut Menperin, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, fokus pembangunan nasional pada tahun 2019 adalah pengembangan SDM yang berkualitas, setelah gencar melakukan berbagai pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu meningkatnya SDM yang kompeten, perlu dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih giat.

Salah satunya menjalankan amanat dari instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK, Upaya ini memerlukan sinergi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik SMK sebagai penyedia lulusan, industri sebagai pengguna serta pemerintah pusat dan daerah sebagai pembina dan pembuat kebijakan.

Maka dari itu, Kemenperin bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat kelomp[ok kerja yang akan mengawal pelaksanaan revitalisasi SMK di bidang industri. Sepanjang 2019 nanti program ini ditargetkan dapat menggaet sebanyak 2.685 SMK dan 750 perusahaan. (ryo/p)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *