Seleksi ini dilakukan serentak di 34 provinsi, yang pembukaannya dilakukan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (6/8/2016).
Tercatat sebanyak 266.929 orang mengikuti test ini. Mereka sebelumnya daftar secara online.
“Dengan pendaftaran secara online menunjukkan bahwa proses rekrutmen ini terbuka dan transparan. Dengan sistem semacam ini pemerintah menjamin proses rekrutmen ini transparan dan profesional,” tandas Mensos Khofifah.
Dikatakan, pada 2016 ini Kementerian Sosial RI mendapatkan tambahan penerima manfaat PKH 2,5 juta, sehingga sasaran penerima manfaat mencapai 6 juta Keluarga Miskin. Untuk itu diperlukan 10.000 tenaga pendamping dan 1.000 orang operator.
Total pendamping 2016 akan menjadi 26.146 orang dan operator 2.010 orang yang tersebar di 6.683 kecamatan. Ratio pendamping dengan penerima PKH antara 200 sampai dengan 250 keluarga.
Mensos menegaskan, Pendamping dan Operator PKH merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan PKH dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga yang sangat miskin menjadi keluarga yang sejahtera dan produktif.
Tantangan terbesar untuk pendamping saat ini adalah memastikan seluruh penerima PKH dapat mengakses PBI-JKN, KIP, Rastra dan menerima bantuan sosial secara non tunai melalui tabungan.
Pendamping juga akan diberdayakan sebagai agen pengelola E-Warung KUBE-PKH. Tahun ini juga terdapat komponen baru yang harus didampingi yaitu Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia dari keluarga PKH.
Oleh karena itu, ia berharap proses seleksi yang ketat akan menghasilkan SDM yang mumpuni dalam melaksanakan tugasnya. (Ganefo)
Teks Foto: Mensos Khofifah saat membuka berkas soat test seleksi Pendamping dan Operator SDM PKH di Badiklat Jatim di Surabaya, Sabtu (6/5/2016)