Mensos Kunjungi Korban Tanah Longsor di Desa Nyawangan, Tulungagung

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Menteri Sosial (Mensos) Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T atau yang akrab disapa Risma, kunjungi korban tanah longsor di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kedatangan Mensos ke Desa Nyawangan, untuk memastikan berapa banyak korban yang meninggal dan luka berat maupun ringan dalam musibah tanah longsor tersebut.

Menyalurkan bantuan dan mencari solusi agar segera direlokasi ke tempat yang lebih aman, supaya tidak ada korban jiwa lagi.

Hadir di lokasi tanah longsor mendampingi Mensos Tri Risma yakni, Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo M.M , Wabup H. Gatut Sunu Wibowo SE, Forkopimda beserta Jajaran, Forkopimcam dan lainnya.

Dalam keterangan usai meninjau lokasi longsor dan menyalurkan bantuan, Mensos Risma mengatakan bahwa, kedatangannya untuk memberikan santunan kepada yang meninggal maupun yang luka, Jum’at, (28/10/2022).

“Daerah ini, kondisinya mungkin kritis, Kita sudah sampaikan ke Bupati, rapat dengan Forkopimda dan DPRD Tulungagung, disepakati akan memindah mereka ke tempat yang lebih aman,” kata Risma.

Menambahkan, Menteri lingkungan hidup (LH) sudah sampaikan, jika ada warga yang kondisi wilayahnya berbahaya dan dekat dengan lahan Perhutani, silahkan digunakan lahan Perhutani dibangun rumah.

“Menteri LH yang akan meminta izin penggunaan lahan itu ke Perhutani, dibangun rumah untuk warga yang terdampak,” tambah Risma.

Lanjut Risma, kalau lokasinya masih jauh dari perhutani, jika Bupati punya tanah untuk warga, nanti dibangun untuk permukiman.

Jangan sampai nantinya setiap tahun ada korban terus, kalau memang bisa direlokasi segera direlokasi, khawatir terjadi longsor susulan.

“Contoh di Sumedang, akibat longsor yang awalnya 17 korban, tetapi setelah ada tanah longsor susulan, menjadi sekitar 37, Bogor dan Lombok juga hampir sama kejadiannya. Jadi memang harus cari lokasi yang benar-benar aman untuk relokasi,” lanjut Risma.

Pihaknya menjelaskan, tempat tersebut sudah tidak bisa ditempati, karena semakin lama dengan adanya global warming, curah hujan semakin tinggi, sangat berbahaya untuk daerah-daerah yang memiliki kemiringan tinggi.

“Ada sekitar 200 KK (!Kepala Keluarga) yang kondisi rumahnya terhitung daerah rawan tanah longsor, tetapi Sementara yang direlokasi, kita prioritaskan 7 KK ini dulu,” jelasnya.

Selain itu, Mensos Risma juga menghimbau agar warga yang daerahnya rawan, untuk tetap waspada dan berhati-hati.

“Saya himbau, tetap berhati-hati dan selalu waspada dengan kondisi sekarang, begitu turun hujan supaya langsung pergi mengungsi ke tempat yang aman,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait