Mentan Panen Raya Jagung di NTT

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Arman Sulaiman melakukan panen raya jagung dan kacang di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/3).

“ Sudah waktunya petani hidup makmur, asal Kerja, Kerja dan Kerja. Kalau bapak ibu perhatikan di luar negeri, yang kaya itu para petani. Pemerintah juga serius membangun ketahanan pangan, bahkan kedaulatan pangan. Saya mau, hasil panen perdana nanti kita ekspor”, kata Menteri Andi Sulaiman.
Saat melakukan panen raya, Menteri Pertanian, didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Anggota DPD RI, Ibrahim Agustinus Medah, Asisten Teritorial Kasad, Kasdam IX Udayana, Kasrem 161 Wirasakti, Kadis Pertanian NTT, Yohanis Tay Ruba, Bupati Belu, Wilibrodus Lay, Bupati Malaka, Stef Bria Seran dan disaksikan Forkopimda kabupaten Belu dan Malaka serta undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Mentan memberikan sejumlah bantuan yakni berupa satu unit excavator, 10 unit Tracktor roda empat, 50 unit Hand Traktor, 10 unit Jet Pompa Air dan sarana produksi jagung untuk 50.000 hektar bagi Kabupaten Belu dan Malaka.

Mentan berharap, melalui bantuan tersebut bisa didorong perluasan areal tanam jagung pada lahan-lahan perkebunan, lahan adat/ulayat dan persil tanah lainnya yang pernah atau bahkan sama sekali tidak pernah ditanami. Beliau juga menginformasikan tawaran kerjasama produksi jagung dari Filipia, Malaysia dan Jepang. FAO sendiri bahkan telah memberikan penghargaannya, karena Indonesia tidak lagi mengimpor jagung.

Dia menjelaskan, jagung merupakan komoditi tanaman pangan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional dan menjadi bahan baku utama pakan ternak. Permintaan akan jagung terus meningkat sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi protein hewani dan kebutuhan akan energi.
Bupati Belu, Wilibrodus Lay menyampaikan, bahwa sejumlah 10.000 hektar luasan lahan jagung telah tergarap di Kabupaten Belu. Arealnya tersebar pada beberapa spot, khusus untuk Desa Kenebibi, terdapat 100 hektar luasan lahan untuk jagung dan 25 hektar untuk kacang tanah.

Ia mengakui masih sekitar kurang lebih 40.000 hektar lahan lainnya, belum dimanfaatkan maksimal. Sementara itu disebutkan juga bahwa di Kabupaten Belu memiliki 46.000 ekor sapi, sebagiannya telah dikirim ke Jakarta, untuk memenuhi pasokan kebutuhan daging dalam negeri.

” Kami butuh perbanyak bibit jagung, supaya APBD kami tidak perlu untuk pengadaan bibit lagi. Kabupaten Belu hanya fokus untuk membesarkan potensi lahan yang ada. Kami juga berharap agar bapak menteri dapat memperhatikan mutu ternak. Semoga hasil tanam tahun depan bisa lebih baik lagi”, kata Bupati Lay menambahkan. (Ang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *