GRESIK,beritalima.com- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Gresik, Rabu (29/3/2023).
Mengawali kunjungannya, Menteri ATR/BPN menyerahkan sertipikat tanah wakaf sebanyak 30 kepada organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah cabang Gresik.
Penyerahan tersebut berlandaskan dari program Kementrian ATR/BPN yang bertujuan dalam mewujudkan Gresik kabupaten lengkap.
Pada kunjungan di Gresik kali ini, Menteri ATR/BPN didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Pertanahan Provinsi Jawa Timur Jonahar, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik Asep Heri serta Forkopimda Gresik.
“Pada hari ini kami menyerahkan sertipikat tanah wakaf kepada Ormas NU dan Muhammadiyah. Karena merekalah yang selalu menjaga dan menjamin kedamaian dalam melaksanakan ibadah di negara kita. Dan dua ormas ini yang membidangi NKRI yang berdasarkan Pancasila.” Kata Menteri Hadi.
Setelah dari kantor PCNU dan Muhammadiyah, rombongan Menteri ATR/BPN bersama Gus Yani dan Forkopimda, bergerak menuju Kantor BPN Gresik. Disana, Menteri ATR/BPN menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama pembentukan tim terpadu dalam rangka mewujudkan Gresik lengkap.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Bupati Gresik, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik, Kapolres Gresik, Komandan Kodim 0817/Gresik, Ketua Pengadilan Negeri Gresik, Kepala Dispendukcapil Gresik, Kepala BPPKKAD Gresik, dan Kepala Kantor Pertanahan Gresik.
Selanjutnya, Bupati Gus Yani juga menerima sertipikat aset Pemerintah Kabupaten Gresik oleh Menteri ATR/BPN. Sertipikat tersebut meliputi jalan umum, fasilitas sosial, dan fasilitas umum.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyampaikan, target tahun ini adalah secepatnya dapat merealisasikan kota lengkap.
“Kota lengkap ini bukan hanya tanggung jawab kepala kantor BPN saja. Tapi juga unsur terkait seperti bupati dan forkopimda, semuanya menjadi satu tim untuk mewujudkan kota lengkap. MoU ini akan kami replikasi sebagai contoh untuk Kab/Kota lain di Indonesia.” kata Hadi.
Hadi Tjahjanto juga mengatakan, dengan terealisasinya kota lengkap, setidaknya ada lima hal yang dapat menguntungkan Kabupaten Gresik. Hal ini juga akan menjadi dasar dalam menciptakan Gresik sebagai smart city.
“Keunggulan kota lengkap bisa kita deklarasikan apabila seluruh tanah di Gresik sudah terpetakan dan dipertanggungjawabkan. Keuntungannya nanti masyarakat sudah memiliki hak atas tanah karena sudah jelas. Kedua, hilangnya konflik sengketa pertanahan. Ketiga, mafia tanah tidak akan bisa masuk ke wilayah Gresik. Keempat, kepastian hukum dari tanah yang digunakan investor jelas, sehingga dapat berinvestasi dengan tenang. Kelima, program sistem pemerintahan berbasis elektronik dapat berjalan dengan efektif.” katanya.
Hal ini juga didukung dengan pogram PTSL yang berjalan sejak tahun 2017. Hingga kini, jumlah bidang tanah yang sudah berhasil dipetakan sebanyak 101,1 juta bidang dari target 126 juta bidang.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menteri ATR/BPN, yang telah menyelesaikan masalah status tanah milik NU dan Muhammadiyah.
“Saat ini tanggung jawab Kabupaten Gresik tidak hanya soal aset pemerintah, tapi juga aset siapapun termasuk kelembagaan. Seperti lembaga Ormas NU dan Muhammadiyah.” katanya.
Terkait program PTSL, bupati juga mengaku telah sering mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat. Menurutnya, dengan adanya program PTSL, masyarakat sangat terbantu dalam pengurusan sertipikat tanah. Sehingga masyarakat mendapatkan kepastian hukum hak atas tanah.
“Saya sering turun ke bawah untuk menyampaikan hal ini kepada masyarakat, yang mana ini patut diapresiasi. Apalagi dengan adanya program PTSL yang hadir langsung sampai ke tingkat dusun. Artinya pembangunan ini konsentrasinya kita mulai dari desa.” kata bupati.
Dalam acara tersebut, Kantor BPN Gresik juga menerima CSR (Corporate Social Responsibility) dari 24 perusahan di Gresik senilai Rp.4,6 miliar. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, PT. Petrokimia Gresik, dan PT. Bumi Lingga Pertiwi.(*)