KUPANG, beritalima.com – Menteri ESDM, Ignasius Jonan, berjanji dalam tahun 2018 ini segera membangun sebuah sumur bor untuk masyarakat di desa Pulau Buaya, kecamatan Alor Barat Laut, kabupaten Alor. Pernyataan Menteri itu, disampaikan saat melakukan tele conference secara langsung dengan masyarakat Pulau Buaya dari Kalabahi, Sabtu (24/3).
“Dalam tahun ini Kementerian ESDM akan memenuhi permintaan masyarakat Pulau Buaya untuk membangun sumur bor. Saya akan realisasikan tahun ini juga;” ucap Menteri Ignasius Jonan, kepada masyarakat pulau buaya, disaksikan Gubernur Frans Lebu Raya dan sejumlah pejabat serta undangan yang hadir.
Jumlah penduduk di Pulau Buaya, 1.675 jiwa (608 kepala keluarga/kk). Menjadi salah satu dari 19 desa yang terdapat di kecamatan Alor Barat Laut. Keunikan dari desa Pulau Buaya adalah tidak terdapat sumber air tawar, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air maka harus berlayar ke pulau seberang.
Segera direalisasikannya satu sumur bor kepada masyarakat Pulau Buaya, setelah Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mendapat masukan lewat tele conference secara langsung dari masyatakat, di lokasi
PLTS, di Pulau Buaya. Menteri Ignasius Jonan, baru pernah mengetahui, bahwa terdapat masyarakat yang hanya ingin mendapatkan air bersih harus berlayar ke pulau lain.
Sumur bor yang diresmikan Menteri ESDM di NTT, berjumlah 12 sumur untuk 12 desa yang tersebar di delapan kabupaten, yaitu Ende, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Alor dan di kabupaten Kupang.
“Untuk menghasilkan satu sumur bor memerlukan anggaran Rp. 500 juta. Juga satu sumur dapat melayani 3.000 jiwa. Kecepatan air sumur bor sebanyak dua liter per detik. Makanya, saya minta supaya Pak Gubernur, jika bisa usul sekarang ke pemerintah pusat untuk pembangunan sumur bor di lokasi lain di seluruh NTT,” kata Menteri Ignasius Jonan.
Pjs. Bupati Alor, Benyamin Lola, ketika dikonfirmasi terkait peluang mendapat air tawar di Pulau Buaya, mengatakan wilayah itu kondisisi daratannya rendah sehingga tidak terdapat sumber air tawar. Namun, Kementerian ESDM ingin tahun ini membangun satu sumur bor di desa itu maka lebih baik lagi. Mungkin, lanjut Bupati, Kementerian ESDM memiliki strategi teknologi yang dapat menemukan sumber air tawar di Pulau Buaya.
JAGA PLTS
Menteri ESDM, pada kesempatan tele conference, meminta bantuan masyatakat di Pulau Buaya untuk menjaga dengan baik PLTS yang baru diresmikan. Kata Ignasius Jonan, diresmikan 18 PLTS dan tiga Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), di NTT menelan anggaran sebesar Rp. 113,8 miliar dan untuk memenuhi kebutuhan listrik kepada 2.737 kk.
“Jadi menggunakan PLTS, masyarakat tidak perlu membayar tapi ada iuran sebesar Rp. 30.000, sampai Rp. 50.000, setiap bulan untuk satu kepala keluarga. Iuran itu dipergunakan untuk biaya pemeliharaan (maintenance). Sehingga masyarakat menggunakan PLTS tidak membayar seperti membayar ke PLN tapi hanya dikenakan iuran untuk maintenance,” jelas Menteri.(*/Ang)