KUPANG, beritalima.com – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ignasius Jonan, Sabtu (24/3), di Batu Nirwala, desa Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, kabupaten Alor (NTT), meresmikan sejumlah proyek pembangkit listrik dan sumur bor. Terdapat 21 unit pembangkit listrik energi terbarukan dan 12 sumur bor.
Menteri Ignasius Jonan, didampingi Gubernur Frans Lebu Raya, menandatangani prasasti sekaligus menandai diresmikannya 21 unit pembangkit listrik dan 12 sumur bor. Selain itu terdapat para pejabat yang turut mendampingi Menteri menandatangani prasasti antara lain, Pjs. Bupati Alor, Benyamin Lola, Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Rida Mulyana, Kepala Badan Biologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar, Pemimpin Redaksi Metro TV, Don Bosco Salamun, Piter Gero (Kompas) dan Primus Dorimulu (Pemimpin Redaksi Berita Satu).
Sesuai rincian, 21 unit pembangkit listrik energi terbarukan tersebar di 21 desa pada lima kabupaten, yaitu Alor, Rote Ndao, Sumba Barat Daya, Sumba Timur dan Sumba Tengah. proyek itu dikerjakan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN tahun 2016/2017, sebesar Rp. 113,8 miliar.
Sedangkan jenis proyek pembangkit listrik yang dibangun Kementerian ESDM itu, adalah 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bandara, 3 unit PLTS Terpusat dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebangak 16 unit. Total kapasitas 21 unit pembangkit listrik energi terbarukan 1.516 kilowatt (KW) yang mampu mengaliri listrik kepada 2.737 kepala keluarga (KK).
Selanjutnya sumur bor yang diresmikan Menteri Ignasius Jonan, sebanyak 12 sumur yang tersebar di delapan kabupaten di NTT juga menggunakan dana bersumber dar APBN, sebesar Rp. 5,2 miliar. Dari hasil pekerjaan ini dapat menghasilkan air kepada 2.800 jiwa per sumur. Pelaksanaan pekerjaan sumur bor tersebut dilakukan sejak tahun 2016 hingga 2017, dengan tujuan agar bisa langsung digunakan oleh masyarakat. Penggunaan dan peresmian sumur bor dItandai dengan pengguntingan pita oleh Menteri ESDM.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan pada dasarnya pembangunan 21 unit pembangkit listrik energi terbarukan untuk memberikan pelayanan yang berkeadilan sosial, sebagaimana yang dianjurkan Presiden RI, Joko Widodo. Artinya, lanjut Menteri, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama berkaitan dengan ketersediaan air dan juga listrik sebagai kebutuhan dasar kepada warga masyarakat yang harus dipenuhi.
“Saya minta dukungan para Bupati dan Walikota juga Forkopimda untuk membantu memberikan perhatian akan pelayanan kelistrikan dan air kepada masyarakat. Saya juga minta Pak Gubernur untuk mengusulkan pembangunan sumur bor bagi semua wilayah di NTT ke Kementerian ESDM untuk tahun anggaran berikut,” uacap Menteri Ignasius Jonan.
Dia menjelaskan, memang ada pembangunan sejumlah proyek strategis, yaitu bendungan. Tapi bendungan yang dibangun di NTT tentu belum mampu memenuhi ketersediaan air bagi masyarakat di seluruh pulau di NTT. Sehingga perlu diusulkan untuk dikerjakan pada tahun anggaran 2019, sebab satu sumur bor hanya membutuhkan biaya Rp. 400 juta hingga Rp. 500 juta.
Gubernur Lebu Raya, melalui sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Menteri Ignasius Jonan yang telah memberikan perhatian serius kepada masyarakat di NTT. “Saya akui, NTT memang masalah utamanya listrik dan air. Hal ini menjadi pergumulan kami, bagaimana mengatasi kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” katanya.
Menurut Gubernur, pembangunan bendungan memang penting juga tapi bendungan menelan biaya yang sangat besar dan tidak mungkin dibangun di seluruh NTT. Sehingga diperlukan sumur bor, demikian juga EBT. Sebab, tutur Lebu Raya, NTT memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi bagi provinsi ini dalam bidang EBT.
“Kami punya tenaga surya yang luar biasa, tenaga bayu, tenaga air, tenaga arus laut dan juga Pak Menteri telah menetapkan Flores sebagai pulau panas bumi. Sehingga bagaimana dieksplor untuk kepentingan energi listrik di NTT,” jelas Lebu Raya.
PJs. Bupati Alor, Benyamin Lola, mengatakan penduduk kabupaten Alor 253.600 jiwa yang tersebar di 158 desa dan tujuh kelurahan. Terdapat 12 desa mengalami kekurangan air dan dan sebanyak 72 desa belum teraliri listrik. Lanjut Bupati, melalui dukungan dan perhatian Menteri ESDM, maka seluruh rakyat kabupaten Alor menyampaikan terima kasih.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat kabupaten Alor, menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menteri Ignasius Jonan yang telah memberikan perhatian cukup besar bagi masyarakat di daerah ini. Karena sekama ini masyarakat untuk mendapatkan air memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan harus berlayar kepulau seberang untuk mengambil air,” jelas Bupati Benyamin Lola.
Pada kesempatan peresmian itu, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menyerahkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada delapan kepala keluarga yang terdapat di lima kabupaten yang telah dibangun pembangkit listrik energi terbarukan. LTSHE mampu menghidupkan dua balon lampu dan satu televisi. Usai peresmian, Menteri ESDM dan Gubernur Frans Lebu Raya, melakukan tele conference dengan masyarakat di Pulau Buaya, salah satu lokasi pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan.(*/Ang)