Menteri Karding Dengar Langsung Korban Pekerja Migran Ilegal ke Arab Saudi

  • Whatsapp
Menteri Karding (bsju biru) dengar langsung korban pekerja migran Ilegal ke Arab Saudi (foto: P2MI)

Bekasi, beritalima.com| – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengecek dan mendengart langsung kondisi 18 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal yang berhasil digagalkan keberangkatannya menuju Arab Saudi oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat dan Polres Metro Bekasi Kota.

Di Polres Metro Bekasi (4/7), Karding sempat berdialog langsung dengan para korban. Para CPMI ilegal ini mengaku dipingpong oleh calo yang berjanji memberangkatkan mereka ke Arab Saudi. “Kita teh dioper-oper gitu pak,” kisah salah satu korban. “Enggak curiga dioper-oper?” tanya  Karding.

Salah satu korban mengaku tak curiga karena para calo yang menjanjikannya kerja di Arab Saudi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) melewati prosedur resmi. Karding menjelaskan, salah satu syarat aman kerja di internasional yakni memiliki kontrak kerja.

“Kalau berangkat tidak resmi begini, satu tidak punya kontrak kerja, kalau tidak punya kontrak kerja itu artinya teteh-teteh ini bisa dipermainkan, bahkan nanti bisa dijual malah,” terang Karding. Bahkan, tambah Karding, jika berangkat secara ilegal, mereka berpotensi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). “Bisa dijual, kalau dijual nanti kerjanya nanti kayak budak,” ujar Menteri Karding.

Karding pun bertanya, apakah masih nekat berangkat ilegal. Sontak para CPMI menjawab ingin bekerja di luar negeri melalui prosedur resmi. Karding meminta jajaran BP3MI Jawa Barat untuk mendata para korban agar dibantu mengikuti pelatihan keterampilan dan bahasa serta dibantu ditempatkan di luar negeri melalui perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang terdata di KemenP2MI.

“Nanti didata ya, jadi ini enggak diapa-apain sama polisi, cuma dimintai keterangan. Lalu kita minta tolong, teteh-teteh ini terbuka ngomong apa adanya, membantu mengungkap jaringannya,” saran Karding. “Nanti yang mau berangkat lagi kita data, kita cari lowongan kerja di negara mana, apakah di Malaysia, Taiwan, Brunei, nanti dicariin perusahaan yang bagus, nanti disalurkan,” sarannya.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait