Menteri Karding Dorong Masyarakat Bengkulu Bekerja di Luar Negeri 

  • Whatsapp
Menteri Karding dorong masyarakat Bengkulu bekerja di Luar Negeri (foto: KP2MI)

Jakarta, beritalima.com| – Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong Provinsi Bengkulu ajak masyarakatnya memanfaatkan besarnya lowongan kerja di luar negeri.

Hal itu disampaikan Karding dalam pertemuan dengan Gubernur Bengkulu Helmy Hasan di kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) di Jakarta (18/7).

Karding menilai Bengkulu memiliki potensi besar karena tingginya angkatan kerja di daerah tersebut namun jumlah penempatan pekerja migrannya rendah.

“Kami ingin Bengkulu jadi provinsi baru untuk penempatan pekerja migran skill. Ini bukan sekadar mengirim orang kerja, tapi mengirim duta bangsa, menggerakkan ekonomi desa, dan menghasilkan devisa,” ujar Karding.

Lalu, Karding menawarkan program-program yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan pelindungan calon pekerja migran Indonesia sehingga saat kerja di luar negeri terjamin keselamatannya dan mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya.

Adapun program tersebut antara lain pembangunan Migrant Center dan pembentukan Desa Migran Emas. Dalam pelaksanannya, kurikulum vokasi SMK dan politeknik di Provinsi Bengkulu didorong untuk siap menghadapi pasar kerja global, terutama di Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa.

“Kalau sistem ini berjalan, anak-anak muda Bengkulu bisa bersaing kerja di Jepang, Korea, Eropa dengan gaji Rp15–20 juta. Bandingkan dengan UMK lokal yang masih Rp2 jutaan,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Helmy Hasan menyambut positif dan menyatakan komitmen untuk menyediakan fasilitas dan menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) untuk perlindungan dan fasilitasi pekerja migran Indonesia.

“Selama ini anak-anak Bengkulu sulit kerja ke luar negeri karena prosesnya panjang dan mahal. Dengan adanya Migran Center, kita bisa permudah semua. Soal tempat, kita siap sediakan gedung milik pemprov,” jelas Helmy.

Helmy menargetkan jumlah penempatan pekerja migran Indonesia dari Bengkulu yang selama ini hanya 300 orang per tahun, bisa meningkat menjadi 1.000 per tahun dengan sistem yang terintegrasi.

Jurnalis: abri/rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait