Bandung, beritalima.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meresmikan Migrant Center di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat (28/8).
Fasilitas ini diharapkan menjadi langkah strategis membangun ekosistem peningkatan kualitas calon pekerja migran agar mampu bersaing di pasar kerja global.
Peresmian ditandai penandatanganan prasasti dan nota kesepahaman antara Menteri Karding dan Rektor UPI Prof. Didi Sukyadi.
Selain itu, Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri (P3KLN) Dwi Setiawan turut menandatangani perjanjian kerja sama terkait pelatihan vokasi untuk calon pekerja migran.
“Ini UPI termasuk yang berani, karena rektornya punya visi internasional. Begitu saya sampaikan ide ini, beliau langsung datang ke kementerian. Saya bilang, langsung kita buka Migrant Center di UPI,” ujar Karding disambut tepuk tangan mahasiswa baru.
Migrant Center akan menjadi wadah pelatihan terintegrasi bagi mahasiswa yang ingin bekerja di luar negeri, mulai dari penguasaan bahasa, keterampilan teknis, penguatan mental, pengembangan soft skill, hingga pemetaan jabatan kerja.
“UPI sudah punya reputasi sebagai salah satu pusat pelatihan bahasa Korea terbaik di Indonesia. Banyak perusahaan Korea maupun Indonesia menggunakan UPI sebagai tempat pelatihan,” paparnya.
Rektor UPI Prof. Didi Sukyadi menyebut kehadiran Migrant Center sebagai tonggak sejarah baru bagi kampusnya.
“Ini bukan sekadar ruang layanan, melainkan ekosistem riset, pelatihan, advokasi, dan pemberdayaan. Tantangan terbesar pekerja migran adalah kompetensi, dan kami siap mengambil peran aktif,” terangnya.
Prof. Didi menginstruksikan jajaran fakultas mendata mahasiswa yang berminat bekerja di luar negeri agar bisa segera mengikuti program ini.
Langkah ini sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pembangunan SDM unggul sebagai fondasi Indonesia Maju.
Jurnalis: abri/dedy






