Jakarta, beritalima.com| – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meninjau langsung dengan helikopter ke Provinsi Riau (23/7) guna meninjau langsung perkembangan situasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi tersebut.
Raja Antoni menyampaikan, titik api secara umum telah menurun dibanding beberapa waktu lalu. Namun, ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan potensi kebakaran lanjutan, terutama peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait tingkat kekeringan sangat tinggi.
“Ini sekaligus antisipasi apa yang harus kita lakukan. Tapi secara umum titik api sudah menurun, ya. Tinggal nanti memang cuaca ekstrem ini harus kita antisipasi. Laporan dari BMKG, ini tingkat kekeringannya ekstrem. Jadi sangat mudah terbakar,” ujar Raja Antoni.
Ia juga menyampaikan peringatan keras kepada pihak-pihak yang masih nekat melakukan pembakaran hutan atau lahan secara ilegal. “Jangan main api. Nanti ditangkap beneran,” tegasnya, mengutip peringatan Kapolda Riau yang turut mendampingi dalam peninjauan.
Langkah cepat Menteri Kehutanan dalam menanggulangi karhutla dengan meninjau langsung di Riau, guna mengintensifkan koordinasi dengan para pihak dan menambah aksi lapangan pengendalian karhutla.
Sampai saat ini, Patroli Terpadu yang melibatkan personil Manggala Agni, TNI, POLRI, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) berapa di sembilan posko desa yaitu di Kab. Bengkalis, Kota Dumai, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Kampar, Kab. Kep. Meranti, Kab. Pelalawan, dan Kab. Siak. Adapun Patroli mandiri oleh Manggala Agni di 19 posko desa yaitu di Kab. Bengkalis, Kota Dumai, dan Kab. Indragiri Hilir.
Sedangkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dari BNPB, BMKG dan mitra swasta menjadi langkah penting dalam mengurangi potensi kekeringan pada lahan gambut. Sampai saat ini, dua thap OMC sebanyak 14 sortie, dengan jumlah bahan disemai pada awan sebanyak 12.600 kg (NaCl). OMC akan terus digelar selain di wilayah Riau, seperti di Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.
“Ada angka penurunan titik api di Riau. Dari awalnya tanggal 16 di angka 1.300 titik, per hari ini tinggal sekitar 116 titik. Kerja keras teman-teman di lapangan, pasukan darat dari TNI, Polri, Manggala Agni, BNPB, maupun Pasukan Udara yang dilakukan melalui OMC (Operasi Modifikasi Cuaca), sudah relatif berhasil meskipun perlu dioptimalisasi,” terang Raja Antoni.
Jurnalis: abri/rendy

