Menteri Ketenagakerjaan Kunjungi Pesantren Buruh Migran Di Banyuwangi

  • Whatsapp

BANYUWANGI Beritakima.com – Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Banyuwangi. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Pesantren Queen Assalam, Desa Sumberberas, Muncar, Banyuwangi. 

Pesantren tersebut, dikunjungi karena dikenal dengan pesantren “buruh migran”. Dibangun sejak 2011, pesantren buruh migran ini memberikan layanan pendidikan untuk anak-anak buruh migran maupun menampung para purna buruh migran. Tidak hanya pendidikan formal dan agama saja yang bisa didapat dari pesantren tersebut, namun juga dilengkapi dengan pemberdayaan ekonomi.

“Semoga ini bisa direplikasi di daerah lain bagaimana masyarakat ikut mengasuh anak anak TKI. Istilahnya Community Parenting,” harap Hanif Dhakiri. 

Dalam kesempatan itu, Hanif juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan untuk sekolah setingkat SMA. Konsep pesantren buruh migran, lanjut Hanif, sesuai dengan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) dari Kemenaker.

“Program ini bertujuan memberikan ruang bagi desa untuk dapat memberdayakan, meningkatkan pelayanan serta mengupayakan perlindungan bagi buruh migran,” terangnya.  

Sementara itu Muhammad Miftah Arif, ketua yayasan pondok pesantren Quen Assalam menjelaskan dari 200 santri hampir 80 persen adalah anak dari Tenaga Kerja Indonesia yang ada di Banyuwangi.

“Selain pesantren,  sudah ada sekolah setingkat SD dan SMP. Sekarang kami mulai membangun sekolah setingkat SMA,” jelas Miftah.

Ia mengatakan, sengaja membangun pondok pesantren tersebut agar pendidikan untuk anak-anak tenaga kerja Indonesia khususnya di Banyuwangi terjamin. Peletakan batu pertama pembangunan ponpes tersebut pada tahun 2011 juga dilakukan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang saat itu dijabat oleh Muhaimin Iskandar.  Selama ini, Miftah mengaku pihaknya banyak bekerjasama dengan Buruh Migran Indonesia (BMI). “Untuk berbagai kegiatan dan program kami, bisa juga diakses dari websitenya Garda BMI,” tutup Miftah. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *