Jakarta, beritalima.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sesi acara pembukaan kontraktor Indonesia yang digelar di kantor PUPR, Selasa (24/11/2020) mengajak para pelaku konstruksi untuk kembali bangkit menggerakkan industri jasa konstruksi.
Di tengah pandemi, belanja pemerintah melalui pembangunan salah satunya andalan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional. “Kedua tujuan itu merupakan bagian dari upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” terang Menteri.
Untuk TA 2021, Menteri mengatakan sudah melakukan lelang dini sebanyak 1.900 paket dari indikasi total 4.900 paket. “Lelang dini kami laksanakan sejak sebulan lalu dan kini sudah masuk proses evaluasi,” jelas Menteri Basuki saat sambutan pembukaan acara Indonesia Infrastructure Week dan Konstruksi Indonesia 2020 di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (24/11/2020).
Dengan demikian diharapkan Basuki Hadimuljono, Januari 2021 sudah bisa tanda tangan kontrak, setidaknya 30% dari total rencana paket di Kementerian PUPR, sebagai momentum untuk mendorong kebangkitan industri jasa konstruksi.
Pada kesempatan itu Menteri yang didampingi Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Ruslan Rivai, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Perkasa Roeslani meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pengalaman (SIMPAN) sebagai inovasi digital sistem pengadaan barang dan jasa.
“Harapan saya dengan adanya SIMPAN ke depannya data seluruh badan usaha konstruksi yang mengikuti proses pengadaan/lelang akan sama dan mengurangi subjektivitas,” tandasnya.
Sambung Basuki, proses pengadaan barang dan jasa bisa lebih efisien, lebih cepat dan lebih transparan sehingga panitia pengadaan barang dan jasa tidak perlu memverifikasi terlalu lama. “Kalau data sudah ada di SIMPAN berarti sudah terverifikasi (verified). Mudah-mudahan ini upaya menuju kebaikan,” pungkasnya.
Lebih lanjut diungkapkan Trisasongko Widianto Direktur Jenderal Bina Konstruksi, dalam pernyataannya mengatakan bahwa penyedia jasa konstruksi diberi waktu satu tahun ke depan untuk self-declare menginput data dan informasi pengalaman serta kinerja masing-masing.
“Mudah-mudahan setelah setahun teman-teman penyedia jasa konstruksi input data, SIMPAN bisa kita manfaatkan untuk proses pengadaan barang dan jasa yang lebih efisien. Kami optimis pembangunan infrastruktur tidak akan berhenti dan semakin berkualitas ke depannya,” ucap Trisasongko.
Sementara Ketua LPJKN Ruslan Rivai saat ini LPJKN tengah mengembangkan big data Sistem Infromasi Konstruksi Indonesia (SIKI) yang akan terintegrasi dengan pengalaman penyedia jasa yang tersimpan di SIMPAN.
“Sebagai contoh, ada tender pengerjaan jalan di Makassar senilai Rp 30 miliar, langsung keluar list pendek siapa saja kontraktor jalan di Makassar yang bisa mengerjakan. Besok-besok tender bukan lagi pertarungan administrasi, tetapi bagaimana penyedia jasa beradu metode dan harga,” kata Ruslan.
Hal senada diungkapkan juga oleh Dandung Sri Harninto, Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN, selama ini energi badan usaha banyak terserap di masalah administrasi sehingga kurang bisa mengembangkan diri mengikuti teknologi yang ada pada era industri 4.0.
“Padahal saat ini banyak teknologi konstruksi dari negara maju yang bisa kita serap dan aplikasikan di Indonesia,” tukasnya.
Sebagai informasi, Indonesia Infrastructure Week 2020 dan Konstruksi Indonesia 2020 dilaksanakan pada 24 November 2020 – 3 Desember 2020 secara virtual. Kegiatan ini terdiri dari seminar/workshop di mana setiap hari terdapat tiga agenda, pameran yang terdiri dari 50 exhibitor dari berbagai negara, serta seminar global meeting program.
Reporter : Dedy Mulyadi