Menuju Balinya Kabupaten Malang, Lewat Gamelan

  • Whatsapp

MALANG, beritalima.com | Seni tradisional karawitan yang identik dengan budaya Jawa, dilestarikan warga Desa Tulungrejo, yang mayoritas berprofesi petani.

Karawitan “Mardi Laras”, mulai eksis di bulan Februari tahun 2020, bisa dikatakan pendatang baru paguyuban seni di Kecamatan Ngantang. Bila dihitung, keberadaanya bisa dibilang sangat baru, dan tidak lebih dari hitungan jari.

Kepala Desa Tulungrejo, Muliadi, optimis akan keberadaan seni karawitan ini bisa eksis ditengah modernisasi. Apalagi, pecinta seni karawitan saat ini, tidak sebanyak era 80an.

Seluruh personil karawitan tersebut memiliki latarbelakang berbeda-beda, namun tetap satu visi, yaitu menjaga, sekaligus melestarikan budaya.

Walaupun belum ada sebulan berdiri atau hanya beberapa hari saja, sejak dicetuskan, alunan gamelan berbagai jenis, sudah mulai terlihat harmonis. Kekompakan antar personil sudah mulai terlihat, namun masih perlu diasah lagi.

Kendati tidak dapat dipungkiri, masih banyak kekurangan disana-sini, khususnya penggunaan alat musik yang masih kaku, tekad seluruh personil karawitan cukup tinggi untuk bisa bersaing dengan paguyuban karawitan yang eksis di Kecamatan Ngantang.

Selain personil, peralatan yang dimiliki masih belum lengkap, namun secara bertahap, peralatan bakal disempurnakan, menyusul penambahan personil. Penambahan personil, mau tidak mau harus dilakukan untuk menyempurnakan alunan musik bergenre tradisional ini.

Terkait pelestarian seni karawitan, dikatakan Muliadi, tidak lepas dari upaya menjadikan Desa Tulungrejo menjadi “Balinya” Kabupaten Malang.

Jargon “Balinya Kabupaten Malang”, sangat erat kaitannya dengan penemuan batu bata kuno di lereng Gunung Arjuno.

Hal itu dilakukan, untuk menangkap peluang Desa Tulungrejo menjadi kawasan wisata budaya, sekaligus icon baru di Kabupaten Malang. Prospek mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara, sangatlah besar, dikarenakan Desa Tulungrejo dilewati jalur transportasi darat antar daerah.

Muliadi menambahkan, latihan seni karawitan bakal dibuat jadwal rutin mingguan. Semula, latihan diadakan secara spontan, dan terkesan mendadak. (dodik)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait