TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung, berikan bantuan kepada balita stunting dalam kegiatan Sosialisasi dan Pembagian Intervensi Balita Stunting, Balita kurang gizi, dan Balita Gakin kepada 20 penerima di Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Selasa, (25/6/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Kabid Kerawanan dan Ketersediaan Pangan Nur Erliani, Sekdes Jabalsari, Tim Penggerak PKK, Bidan Desa serta penerima bantuan dan balita stunting dan gizi buruk Gakin Desa Junjung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung, Agus Suswantoro, S. Sos., M.Si., melalui Kabid Kerawanan dan Ketersediaan Pangan Nur Erliani, mengatakan bahwa, ini sebagai wujud komitmen bersama dalam mencapai target nasional.
Target nasional yakni, percepatan penurunan stunting, khususnya bagi balita dari keluarga kurang mampu (Gakin), pihaknya telah menargetkan pemberian bantuan kepada 402 balita stunting yang tersebar di 20 desa di 9 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
Adapun bantuan yang diberikan berupa 3 liter susu UHT, 1 Kg telur, 1 Kg Kacang ijo dan 1 buah tas.kegiatan ini merupakan upaya Pemkab Tulungagung melalui DKP dalam mengentaskan masalah gizi buruk dan menekan angka stunting. Diharapkan, dapat memberikan manfaat besar bagi keluarga penerima di Desa Jabalsari.
“Dengan kerjasama dan koordinasi efektif antar berbagai pihak, kita berupaya memberikan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Tulungagung,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut memiliki peran yang sangat penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi berimbang bagi anak-anak, serta mendorong keterlibatan aktif bagi pihak dalam upaya penurunan stunting yang merupakan salah satu prioritas nasional.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif mereka.
Diterangkannya, anak-anak yang mengalami stunting memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami keterbatasan dalam kemampuan belajar dan kesehatan yang buruk di masa depan.
Oleh karena itu, intervensi berupa pemberian bantuan pangan bergizi sangat krusial untuk memperbaiki status gizi balita dan mencegah dampak jangka panjang dari stunting.
“Sehingga melalui kerjasama yang kuat antara berbagai instansi dan sektor, serta dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan, dapat mencapai tujuan bersama untuk mengurangi angka stunting dan peningkatan kualitas hidup anak anak di Kabupaten Tulungagung,” terangnya.
“Masa depan bangsa ini sangat bergantung pada generasi muda yang sehat dan cerdas, dan upaya kita hari ini akan menentukan masa depan mereka. Kami optimistis bahwa dengan dukungan dari berbagai dinas dan instansi terkait, serta adanya program program prioritas, dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas ekonomi keluarga yang memiliki balita stunting,” tutup Nur Erliani.
Sementara itu, Sekdes Jabalsari mengucapkan terimakasih kepada Dinas Ketahanan Pangan, atas bantuan yang sudah diberikan kepada warga Desa Jabalsari.
“Kami mewakili Kepala Desa Jabalsari dan seluruh warga yang mendapatkan paket bantuan, mengucapkan terimakasih, semoga bantuan dapat bermanfaat bagi balita dan keluarga penerima,” pungkasnya. (Dst).