Menuju Indonesia Unggul

  • Whatsapp

beritalima.com | Siapakah manusia unggul itu ? Apakah mereka yg punya IQ tinggi, atau mereka yg kaya raya punya harta benda berlimpah, dan apa mereka yg punya kedudukan tinggi ?

Menurut Ary Ginanjar Agustian ada tiga kecerdasan manusia yakni ; kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
Secara umum, pengertian IQ, EQ, dan SQ adalah sebagai berikut:
IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan nalar manusia, yaitu kemampuan untuk menganalisis, menentukan, memahami, menentukan sebab-akibat, berfikir abstrak, berbahasa, memvisualisasikan sesuatu. IQ ini pada mulanya dipandang sebagai penentu keberhasilan seseorang. Namun pada perkembangannya IQ tidak lagi digunakan sebagai acuan paling dasar untuk menentukan keberhasilan manusia karena kecerdasan seseorang tidak dapat dilihat hanya dari kecerdasan otaknya saja.

EQ (Emosional Quotient) adalah pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan sosial, empati dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Penggabungan pemikiran otak kiri (IQ) dan perasaan otak kanan (EQ) akan membuat keseimbangan di dalam diri manusia dengan baik. Dalam jangka panjang, kecerdasan emosional ini akan menjadi penentu keberhasilan individu, relasi dan dalam kepemimpinan dibanding dengan kecerdasan intelektual (nalar IQ).

Namun, akan lebih baik jika manusia seimbang IQ dan EQ nya.
SQ (Spiritual Quotient) adalah pusat dari kecerdasan IQ dan EQ, dimana SQ ini yang akan mengarahkan kecerdasan yang lain. Jika SQ kita tinggi, tentu kecerdasan IQ dan EQ kita akan terarah kedalam kebaikan dan membawa manfaat kepada orang lain. Dan jika sebaiknya SQ kita rendah pengetahuan kita akan membawa dampak buruk pada orang lain.

Jadi manusia unggul itu adalah mereka yg mempunyai keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan intelektual menjadi tdk penting jika tdk diimbangi dng kepekaan sosial dan keimanan kepada Allah Swt. Di jaman sekarang banyak orang-orang pinter, tetapi ilmunya hanya untuk minteri orang lain (menipu), moralnya bejat maling atau korupsi, narkoba, dan yg lebih parah lagi menjadi “pejabat yg berpikiran sempit” misinya merongrong pemerintah, demi kepentingan kelompok dan golongannya saja.

Untuk mendapatkan manusia unggul perlu diadakan pendidikan yg baik, diajarkan budi pekerti sejak dini, memberikan contoh kepada anak-anak kita tentang aklak mulia, dan mengisi jiwanya dengan pendidikan Agama.

Faktor orang tua atau keluarga, pemimpin dan guru sangat penting sekali dalam menghasilkan manusia unggul. Keluarga harmoni, pemimpin yang bijak, memberikan teladan baik, jujur, bekerja besar dan guru yang mengabdikan ilmunya dengan tulus, ikhlas akan menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas berkualitas, berbudi pekerti luhur, dan imannya kuat.

Manusia unggul menjadi harapan kita semua demi Indonesia gemilang, bermartabat dan maju. Sehingga apa yang sudah dicanangkan oleh Joko Widodo Presiden RI dan dicita-citakan para pejuang kemerdekaan, para pendiri bangsa (The Faunding Fathers) yaitu masyarakat adil, makmur, dan sejahtera akan segera terwujud.

Menuju Indonesia Unggul 2045 harus dimulai dari manusianya. Yaitu manusia yang tidak hanya pintar atau cerdas, tetapi mereka juga punya kepekaan sosial, empati dan beriman kepada Allah Swt. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual harus dimiliki juga oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, penegak hukum, dan pejabat negara. Sudah saatnya kita punya Kepala Daerah yang baik, dan menjadi panutan bagi warga masyarakat. Seorang Kepala Daerah yang punya kecerdasan spiritual, mau bekerja besar untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Bangsa Indonesia. Sehingga apa yang sudah dicanangkan pemerintah “Menuju Indonesia Unggul” bukan hanya angan-angan belaka. Bagaimana pendapat Anda.

Surabaya, 29 Agustus 2019

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *