Menuju Industri Hijau Masih Banyak Industri Gunakan Teknologi Obsolete

  • Whatsapp

Jakarta | beritalima.com – Faktor penunjang ekonomi hijau terdiri dari pendanaan, tenaga kerja, teknik atau teknologi, kebijkan, dan tiga hal yang penting yaitu kebijakan, kelembagaan dan fasilitas. Hal itu diungkap Prof. Martha Fani Cahyandito, SE dalam Webinar yang diselenggarakan Aliansi Independen Indonesia (AJI) Jakarta dengan mengambil tema menuju Transformasi Ekonomi Hijau : Kendala dan Solusi”, Rabu (16/3/2022).

Sebelumnya Prof. Fani Cahyandito selaku Guru Besar FEB Universitas Padjajaran (Unpad) mengatakan masalah atau tantangan menuju industri hijau adalah adanya kebutuhan teknologi dan penelitian serta pengembangan atau litbang yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan industri nasional.

Oleh karena itu ditegaskan Fani terhadap tantangan menuju industri hijau, karena masih banyaknya industri yang menggunakan teknologi obsolete sehingga dibutuhkan restrukturisasi proses dan permesinan untuk meningkatkan efesiensi produksi.

“Masih terbatasnya SDM yang kompeten dalam penerapan inndustri hijau dan belum adanya insentif yang mendukung pengembangan industri hijau,” tuturnya.

Lebih jauh ditegaskan Guru Besar FEB Unpad, Presiden Indonesia Joko Widodo saat One Ocean Summit 11 Februari 2022 belum lama ini, menekankan komitmen Indonesia untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada 2025. Sebelumnya dalam World Economic Forum tahun 2020 di Davos, Menko Marves telah menyampakan rencana Indonesia mengatasi polusi sampah plastic kepada dunis Internasional.

“Indonesia menyumbangkan 16 ribu ton sampah plastik apakah dari sisi produsen atau dari rumah tangga, yang kita kejar adalah perubahan perilaku. Kita gak kapok-kapok membuang sampah yang menyebabkan banjir. Selama Covid tumpukan sampah membengkak kembali,” ujarnya.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait