MADIUN, beritalima.com- Menuju Kabupaten Madiun, layak anak, berbagai macam kegiatan dan sosialisi dilakukae oleh dinas terkait. Termasuk Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Perilindungan Anak (PPKB PP dan PA) Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Menurut Kepala PPKB PP dan PA Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, anak tidak dapat dinilai atau dibandingkan dengan apapun. Bahkan dalam konvensi PBB, ada sepuluh hak anak yang harus diperhatikan.
“Lima diantaranya yakni hak sipil anak, hak anak di lingkungan keluarga, hak kesehatan, hak pendidikan dan perlindungan khusus,” kata Siti Zubaidah, dalam acara diseminasi informasi dengan media massa yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat 10 Agustus 2018.
Bahkan, lanjutnya, dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 (tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak), khususnya pada pasal 21 ayat (1) sampai (3), hak anak terutama masalah perlindungan, tertulis dalam undang-undang tersebut.
Untuk itu, Siti menghimbau kepada keluarga yang mempunyai anak kecil atau yang belum remaja, agar memberikan waktu untuk anaknya delapan jam agar anak bisa mengembangkan bakatnya.
“Dalam hal ini Pemkab Madiun telah memberikan fasiltas untuk anak. Misalnya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dengan perpustakaan keliling ke desa-desa dan mengenalkan internet. Kemudian Dinas Pendidikan berusaha meminimalisir agar tidak ada drop out pada anak usia sekolah. Ada lagi tempat bermain anak di Desa Purworejo dan Kelurahan Munggut. Ini bentuk pemenuhan hak anak yang diberikan oleh Pemkab Madiun,” tambahnya.
Sedangkan khusus instansi yang dipimpin Siti, diantaranya fokus dalam penanganan bina keluarga dan balita. Bahkan di Kabupaten Madiun, yakni di Desa Segulung Kecamatan Dagangan, sudah ada pola pengasuhan anak TKI.
“Kami juga membentuk forum anak demi menuju KLA (Kabupaten Layak Anak). Tapi dukungan dari media dan dunia usaha, kurang. Kami ingin dukungan dari media,” sindir Siti dengan senyumnya yang khas. (Dibyo).
Ket. Foto: Siti Zubaidah