TRENGGALEK, beritalima.com
Agar secepatnya bisa memasuki katagori level aman (zona hijau_pen), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berupaya memaksimalkan peran satgas covid-19. Langkah optimalisasi dilakukan melalui empat fase tindakan, yakni, preventif (pencegahan), promotif (peningkatan), kuratif (penyembuhan) dan rehabilitatif (pemulihan).
Strategi itu sebagaimana disampaikan Penjabat sementara (Pjs) Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto kepada beritalima.com saat dikonfirmasi mengenai langkah apa saja yang telah dilakukan pemkab untuk mempercepat progess menuju zona hijau wilayah terdampak pandemi. “Pemkab Trenggalek bersama stake holder terkait terus bersinergi dalam upaya percepatan menuju wilayah aman,” sebutnya, Jumat (23/10/2020).
Dikatakan Pjs Bupati, dengan sinergi yang baik dari Tiga Pilar dan jajaran samping lainnya saat ini telah membuahkan hasil yang cukup bagus. Kabupaten Trenggalek masuk ke dalam 5 besar terbaik penanganan covid-19 di Provinsi Jawa Timur.
“Dalam sebulan terakhir, Kabupaten Trenggalek tetap bertahan sebagai daerah zona kuning atau resiko penularan rendah dengan angka kesembuhan yang cukup tingg,” imbuh Benny.
Melihat fakta di lapangan tersebut, pria ramah asli Kediri inipun semakin optimis jika Trenggalek bisa segera masuk zona hijau. Untuk itu dirinya akan terus mendorong dan memaksimalkan peran satgas covid yang ada mulai dari tingkat kabupaten sampai desa.
“Kita mencoba mentargetkan ‘zero case fatality rate’ (nol tingkat fatalitas kasus_pen) atau tanpa adanya angka kematian yang diakibatkan oleh paparan virus Covid-19,” imbuhnya.
Masih menurut Pjs Bupati yang juga menjabat sebagai Kadis Kominfo Provinsi Jatim ini, guna mewujudkan itu maka telah dia perintahkan kepada seluruh Puskesmas di Trenggalek untuk mengoptimalkan penanganan terhadap pasien terkonfirmasi positif covid-19 dengan penyakit penyerta bawaan.
“Pasien terkonfirmasi positif covid dengan komorbid (penyakit penyerta_pen) harus mendapatkan perhatian khusus dari petugas kesehatan, pasalnya resiko kematiannya relatif lebih tinggi. Dengan perhatian dan penanganan khusus diharapkan pasien tersebut bisa segera pulih sehingga bisa menekan resiko kematian akibat positif covid,” jelasnya.
Selain itu, Puskesmas pun juga diarahkan untuk terus fokus melakukan pemeriksaan baik rappid ataupun swab terhadap kontak erat dan keluarga dekat pasien positif yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Terutama di wilayah yang memiliki risiko penularan tinggi seperti wilayah yang berbatasan dengan daerah lain serta wilayah yang memiliki jumlah pendatang cukup tinggi.
“Diharapkan dapat mengurangi resiko penularan khususnya akibat transmisi lokal virus corona,” ujar Benny.
Lebih lanjut, dalam menghadapi libur panjang di akhir Oktober ini, lulusan Universitas Jember tersebut juga meminta satgas covid-19 untuk bersiap siaga dan memastikan penerapan protokol kesehatan di berbagai area wisata. “Harapannya, tidak ada peningkatan kasus corona di Kabupaten Trenggalek,” harapnya. (her)