Menurunkan Berat Badan Saat Pandemi

  • Whatsapp
(Ilustrasi Obesitas). Foto : https://pixabay.com/id/users/mohamed_hassan-5229782/

Memiliki tubuh indah dan ideal adalah cita-cita para wanita di dunia, siapa sangka semakin hari semakin banyak macam diet yang bisa kita lakukan, namun apakah akan berhasil?
DEBM, Intermitten fasting, juga OCD adalah beberapa diet yang banyak dikenal dan dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tetapi masih banyak masyarakat yang menyepelekan mengenai apa itu diet sebenarnya, demi mendapatkan tubuh langsing mereka melakukan banyak hal, dari meminum obat pencahar, menyiksa diri dan organ dalam dengan melakukan diet extreme.

Layaknya Dwi Havitania Putri R, masyarakat awam yang berhasil menjalankan diet dikala pandemi. Berada di tengah pandemi COVID-19 ini rasanya sedih dan sulit. Sulit bepergian kemana-mana sebab harus sesak menggunakan masker, memegang barangpun tidak boleh sembarang. Bahkan untuk sekadar nongkrongpun sangat sulit. Mudah parno dan berfikir negatif terhadap orang lain. Memakan makanan sehat dan meminum vitaminlah yang meyakinkan Dwi, untuk bisa tetap sehat dikala pandemi ini.

Inilah hal yang meyakinkan Dwi pula untuk menjalankan diet saat pandemi. Selain untuk hidup sehat, isu masuk sekolah dan insecurities menjadi motivasi bagi Dwi untuk terlihat ada sesuatu yang berubah dalam dirinya saat bertemu teman-teman nanti.

Namun pandemi berkata lain, entah kapan selesainya pandemi ini kita tidak tahu, namun motivasi untuk turun berat badan mencapai ideal yang dimiliki Dwi tidak melorot begitu saja. Dengan otodidak dan diet extreme, menghilangkan jam makan siang yang pada awalnya tiga kali makan sehari menjadi dua kali makan saja, Dwi berhasil menurunkan 2kg dalam waktu yang cukup lama, namun ini membuat Dwi berfikir sepertinya ada yang salah dalam diet ini, sebab berat badan turun hanya sedikit dan Dwi merasa lebih mudah lapar dan asam lambung terasa naik dan sakit. Dan yang paling parah, diet otodidak ini berujung pada stress.

Beruntungnya Dwi dipertemukan dengan kerabat dekat saudaranya yang merupakan seorang dokter ahli dalam diet, yang jelas mengerti dan faham akan dunia perdietan, maka semuanya berubah, ternyata diet tidak semudah yang orang-orang lihat dan dengar. Semua ada ilmunya yang memang harus difahami dengan baik dan tepat. Pola diet Dwi pun berubah menuju diet yang lebih sehat dan sesuai dengan keadaan juga kebutuhan tubuh, sesuai anjuran dokter dan tidak lupa olahraga secara rutin.

Dwi berhasil menurunkan berat badan secara drastis, terlihat pula jauh perbedaannya, menjadi sehat dan ideal adalah utamanya, langsing dan enak dipandang adalah bonusnya. Namun lagi-lagi pandemi menjadi penghalang dikehidupan Dwi.

Belum mencapai titik puas dengan berat badannya, virus COVID-19 semakin berkembang di daerahnya, menjaga tubuh tetap sehat dan mendapatkan asupan makanan yang cukup. Dwi harus memastikan semuanya kembali normal setidaknya tidak ada kenaikan kasus lagi, sehingga dengan leluasa Dwi bisa kembali mengejar target berat badannya, namun beruntungnya berat badan Dwi saat ini tetap diangka seharusnya. Bagaimana? Tertarik untuk menurunkan berat badan saat pandemi?.

Dieva Azzahra Ayadiansyah
(Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait