Menurunnya Harga Hasil Pertanian Minimnya Jejaring Transportasi Antar Daerah

  • Whatsapp

Beritalima.com( Banda Aceh – Minimnya Jejaring transportasi berpengaruh harga barang dan harga hasil pertanian di suatu Daerah, Hal ini di katakan oleh Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, melalui bidang Fungsional Statistik BPS Aceh, Yan Yan Gustiana, pada konferensi pers bulanan di kantor BPS Aceh pada 1 Desember 2023. Saat membahas isu penting mengenai perkembangan ekonomi masyarakat Aceh.

Hasil pantauan tim BPS Aceh terhadap harga pedesaan di beberapa daerah Provinsi Aceh pada November 2003 menunjukkan indeks NTT sebesar 116,75. Ini mencatat penurunan sebesar 0,64% dari bulan sebelumnya, disebabkan oleh penurunan NTB pada subsektor tanaman peternakan dan perikanan.

Data gabungan dari tiga kota di Provinsi Aceh menunjukkan inflasi nasional sebesar 2,86%. Peningkatan indeks harga konsumen dari 114,29 pada bulan November lalu menjadi 117,183%. Dari 11 kelompok pengeluaran, satu-satunya kelompok yang menyebabkan inflasi adalah transportasi. Secara nasional, posisi kota-kota di Aceh berada pada urutan ke-89 untuk kota Lhokseumawe urutan, ke-49 untuk Lhokseumawe, dan Meulaboh di urutan ke-40, ucapnya.

Dari 11 kelompok tersebut, 8 kelompok mengalami inflasi sementara 2 kelompok tidak menunjukkan perubahan harga yang signifikan. Beberapa komoditas memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan harga, seperti ikan ame-ame sebesar 0,23%, ikan dencis 0,15%, ikan gembung 0,14%, dan ikan tongkol serta ikan abu-abu masing-masing sebesar 0,12%.

Di sisi lain, beberapa komoditas menjadi penyebab utama kenaikan harga, seperti beras sebesar 0,6%, cabai merah besar 0,47%, dan rokok kretek 0,25%. Pada November 2023, perhatian juga tertuju pada harga GKP di tingkat petani.

Terjadi kenaikan rata-rata harga GKP sebesar 2,70% menjadi 6.545 Rupiah/kg, sedangkan di tingkat pertanian naik sebesar 3,15% menjadi 6.690 Rupiah/kg di beberapa kabupaten seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie Jaya. Namun, di barat selatan, harga GKP pada November hanya mencapai 5.490 Rupiah/kg, menjadi yang terendah.

Yan Yan menyoroti bahwa rendahnya harga Gabah Kering Panen (GKP) di kabupaten Nagan Raya dan barat selatan disebabkan oleh minimnya transportasi keluar daerah tersebut, ini juga sangat mempengaruhi aksesibilitas dan jaraknya dari pusat distribusi.”(A79)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait