Menyimpan Data, Lima Bulan Jilbab Tidak Dicuci

  • Whatsapp

SUKABUMI, beritalima.com | Akses komunikasi dibatasi, bekerja tanpa upah, makan tidak sesuai kebutuhan bahkan berulangkali mendapatkan kekerasan verbal dan non verbal, begitulah hari-hari yang harus dijalani Ela Hayati warga Sukabumi, Jawa Barat bersama ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Sebuah jilbab menjadi tempat aman menyimpan nomor hp keluarga bahkan angka yang tertera dalam paspor juga ditulis di benda tersebut.

“Di sini ada nomor hp anak, suami, bahkan teman”, terang Ela sambil membolak-balikkan kerudungnya.

Karena khawatir luntur terkena air, selama lima bulan kerudung itu tidak pernah dicuci.

Menurut Ela, Kamis (3/10/2024) saat melangkahkan kaki meninggalkan tanah kelahiran penuh semangat untuk mengais riyal di Saudi Arabia namun ternyata diperdaya, dia bersama beberapa PMI lainnya diterbangkan ke Negeri Kurdistan tanpa bisa menolak apalagi melawan.

Hanya lima bulan berada di sebuah syarikah yang lebih pantas disebut penjara itu, Ela Hayati akhirnya dipulangkan setelah membayar ganti rugi dan membeli tiket sendiri. (Pathuroni Alprian)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait