Menyongsong Tahun Politik 2018, Begini Sikap Pemuda Seharusnya

  • Whatsapp

Kini berita terbaru banyak yang mengulas soal tahun politik 2018. Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tahun itu, kita akan menghadapi perpolitikan yang besar, setidaknya ada dua lembaga negara yang bakal dipilih langsung oleh rakyak, Legislatif dan Eksekutif atau memilih wakil di DPR, DPD dan DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden. Belum lagi, bakal ada beberapa daerah yang juga akan menyelenggarakan Pemilukada. Maka tidak salah bila tahun 2018 adalah tahu politik nasional.

Maka tidak bisa tidak sebagaimana tahun-tahun sebelumnya ketika kita menghadapi tahun politik, gejolak nasional pasti akan terjadi. Apalagi di tahun depan, bakal ada setidaknya 14 partai politik yang akan bersaing memperebutkan kekuasaan eksekutif dan legislatif. Gejolak nasional berupa informasi-informasi yang tidak benar pasti akan bermunculan. Entah itu menyerang diri seseorang, partai politik, golongan atau bahkan juga agama.

Saat ini, jumlah pemilih dengan usia muda di Indonesia sangat banyak. itu artinya, rata-rata pemilih adalah pemuda yang masih memiliki jiwa dan idealisme tinggi. tidak mudah dipengaruhi dan tidak terlibat kepentingan apapun. Harapanya, pemuda inilah yang nantinya akan memberikan pembelajaran bagi sesama pemilih untuk lebih cerdas dalam memilih pemimpin.

Sikap Pemuda Soal Pemilu

Jangan sampai para pemuda malah terlibat dalam berbagai kepentingan golongan saja. atau malah sudha bersikap apatis dan tidak peduli dengan penyelenggaraan pemilu. Bagaimanapun pemilu adalah proses mencari pemimpin. Maka kita harus menerapkan beberapa sikap yang baik untuk menyabutnya:

  1. Bersikap Netral

Sebagai seorang pemuda yang tidak memiliki kepentingan apapun dalam dunia perpolitikan selain membela idealisme yang masih membara, kita wajib bersikap netral. Sikap netral akan membuat kita terhindar dari perpecahan dan konflik akibat politik praktis yang bakal terjadi di tahun 2018. Terlebih, sikap netral juga akan membuat kita tidak mudah di adu domba hanya karena kpentingan golongan, agama, atau sekelompok kecil orang saja.

  1. Punya Pandangan

Meski kita harus bersikap netral atas politik tahun 2018. Seorang pemuda harus memiliki pandangan yang jelas, hal ini sangat bermanfaat untuk menentukan arah pandangan kita mau kemana. Pandangan yang jelas, juga akan membuat kita tidak mudah dipengaruhi dan tidak mudah mengalami perpecahan.

  1. Rajin Memberikan Edukasi

Tanggungjawab terbesar kita sebagai pemuda adalah soal bagaimana kita bisa memberikan edukasi pada seseorang yang tidak mengerti perpolitikan. Terutama mereka yang sangat rentan terkena adu domba akibat praktek politik yang salah. Pemuda yang baik harus punya pengetahuan politik yang luas sehingga bisa memberikan eduksai pada mereka yang butuh pencerahan. Setidaknya bisa mendinginkan keadaan, bukan malah ikut terjerumus dalam kekacauan.

  1. Terlibat Politik Praktis, Boleh

Sebagai bahan pembelajaran, seorang pemuda lebih baik terlibat dalam politik praktis. Setidaknya dengan begitu, pemuda jadi tahu bagaimana cara membenahi dunia perpolitikan yang sudah kadung berantakan. Toh dimasa depan para pemudalah yang akan melanjutkan. Sangat disayangkan sekali bila para pemuda menjauhkan diri dari dunia politik yang sebenarnya sangat butuh generasi muda.

  1. Tidak ada partai yang mutlak

Yang perlu dipahami, setiap partai politik memiliki tujuan untuk mensejahterakan takyat dan membuat negara jadi kuat. Jadi selama partai politik masih memegang itu, pemuda tidak boleh menjauhi atau menganggap musuh partai tertentu, semua adalah kawan dan tidak ada lawan dalam politik.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *