Banyuwangi Beritalima.com – berawal dari pengajuan penyewaan lapangan desa secara lesan oleh orang yang datang ke rumah kepala desa gumirih (murai) mulai terusik.
Dengan kedatangan tamu yang bermaksud meminta ijin pada kades untuk menggunakan lapangan sepak bola desa gumirih untuk kegiatan atraksi sulap dan berjualan obat atau jamu.
Menurut mura’i ( kades gumirih) kecamatan singojuruh menceritakan bahwa orang yang tidak menyebutkan namanya tiba tiba datang ke rumah meminta ijin untuk sewa lapangan dan saya sarankan agar rapat dengan lembaga desa lainya.
” orang itu tiba tiba datang dan minta ijin sewa lapangan. Karena ada lembaga desa yakni karangtaruna yang mengelola lapangan tersebut maka saya sarankan untuk rapat dulu dengan karangtaruna dan orang itu langsung keluar dengan gaya emosi.” Terang murai.
tak berselang lama datang orang tua ke kantor desa dan marah marah, di kira saya mempersulit anak buahnya dan mengancam akan melototi dan memenjarakan saya karena menolak pengajuan sewa lapangan. Padahal itu hasil musyawarah karangtaruna dan lembaga desa lainya. Bahkan salam rapat itu orang tersebut tidak hadir di undang rapat.yang lebih menyayangkan lagi orang tua itu mengancam saya dengab mengeluarkan selembar surat debgan bertuliskan PERS yang mengaku menjadi wartawan nasional dan pernah menjadi kepala desa dua kali.
” saya akan laporkan kamu dan sudah saya catat nama desa gumirih. Asal tahu saja saya ini wartawan nasional yang sering memenjarakan mulai dari tongkol sampai teri.” Ucap kades murai menirukan orang yang mengancamnya.
Karena merasa terancam dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan kades murai berencana akan melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian agar tidak terjadi oula pada kades yang lain dan nama pers tidak tercenar oleh perbuatan oknum seperti itu.
” saya akan laporkan hal ini ke polisi agar tidak terjadi ke kades yang lain serta nama pers tidak tercorwng gara gara oknum tersebut.” Jelasnya
Sampai saat ini orang yang mengaku pers yang menggunakan lembaga pers untuk kegiatan sulap tersebut masih belum di ketahui keberadaannya untuk di mintai konfirmasi.
Dan belakangan di ketahui segerombolan orang yang mengaku dari pers untuk kegiatan sulap tersebut juga mengadakan kegiatan sulapnya di lapangan desa lemahbangkulon kecamatan singojuruh. (Abi)