Merasakan Manfaatnya, Warga Memilih Gotong Royong Bersama TNI

  • Whatsapp

BONTANG – Hari Minggu atau akhir pekan biasanya banyak masyarakat memilih bersantai di rumah ataupun di berlibur bersama keluarga. Namun tidak bagi warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 di Sungai Bontang Jalan KS Tubun Kelurahan Api-Api maupun di belakang Masjid Nurul Jariah kelurahan Loktuan.

Merasa memiliki, warga pun akhirnya turun langsung membantu para Satgas TMMD membuat turap. Sebagian dari ibu-ibu juga tampak menyiapkan kue-kue dan makanan ringan untuk dijadikan cemilan. Tak ada jarak, warga dan TNI pun turut membaur mengerjakan turap secara ikhlas dan penuh semangat demi kebaikan bagi Bontang. Utamanya dalam mengurangi dampak banjir yang kerap melanda Kota Taman.

“Sangat senang sekali dengan adanya TMMD ini. Rumah kami jadi aman dari luapan air. Sebagai bentuk terima kasih, saya setiap ada waktu luang utamanya hari minggu selalu ikut turun untuk membantu bapak-bapak tentara ini,” ujar Ashari, salah satu warga.

Baginya, membantu TNI di dalam membangun turap bukan hal yang sia-sia. Pasalnya nantinya manfaatnya juga akan dia rasakan sendiri bersama dengan keluarga maupun tetangganya yang lain.

“Semoga program TMMD ini bisa ada lagi tahun depan ataukah dua tahun lagi. Agar semua warga yang tinggal di bantaran sungai Bontang bisa ikut merasakan manfaatnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, program TMMD ke-102 ini akan dilaksanakan selama sebulan mulai 10 Juli-8 Agustus 2018. Tujuannya, membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang bersifat fisik maupun non fisik. Selain itu juga bertujuan untuk memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Kegiatan TMMD ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu fisik dan non fisik. Untuk kegiatan fisik, menyasar penurapan Sungai Bontang yang berlokasi di Kelurahan Api-Api, pembangunan turap di lokasi Masjid Nurul Jariyah Loktuan, serta pemasangan paving block di Gereja Kemah Injil Indonesia Haleluya (KIIH) di Kelurahan Telihan. Adapun kegiatan non fisik, terdiri dari sosialisasi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara, sosialisasi kerukunan hidup beragama, sosialisasi bahaya laten komunis (balatkom) dan radikalisme, penyuluhan program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan, penyuluhan pertanian dan peternakan, penyuluhan hukum dan kamtibmas, serta bahaya bencana dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (bbg)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *