Merdeka Group Pelopor Penerapan Prinsip ESG Industri Tambang Nasional

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Pertambangan bukan sekadar menggali sumber daya, tetapi juga bagaimana menjaga bumi dan menciptakan nilai untuk generasi mendatang.

Head of Corporate Communication Merdeka Group, Tom Malik, menyampaikan itu di acara Media Gathering Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur di Surabaya, Selasa (21/10/2025) sore.

Dikemukakan, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) hadir sebagai salah satu perusahaan tambang nasional yang mengusung prinsip berkelanjutan.

Perusahaan ini memiliki anak usaha PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS). Merdeka Group ini kini mengelola sumber daya 36,4 juta ons emas, 8,5 juta ton tembaga, 13,8 juta ton nikel, dan 1 juta ton kobalt.

“Angka-angka itu bukan hanya mencerminkan skala bisnis, namun juga tanggung jawab besar terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar tambang,” ungkap Tom.

Tom menjelaskan, era transisi energi menempatkan industri tambang dalam peran yang sangat strategis. Mineral seperti nikel, tembaga, dan kobalt adalah tulang punggung kendaraan listrik (EV) dan teknologi energi bersih.

“Sebuah mobil listrik, misalnya, membutuhkan hingga enam kali lebih banyak mineral dibanding mobil konvensional. Artinya, tanpa pertambangan yang bertanggung jawab, mimpi dunia menuju ekonomi hijau takkan terwujud,” terangnya.

Namun, Tom mengakui harus menghadapi tantangan besar. Saat ini, 81 persen listrik Indonesia masih bersumber dari bahan bakar fosil. Perubahan menuju energi bersih memerlukan ekosistem lengkap, mulai dari bahan baku, teknologi, hingga tata kelola lingkungan yang kuat.

Dia menegaskan, Merdeka Group menjadi pelopor penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di industri tambang Indonesia.

Sejak 2018, MDKA secara konsisten menerbitkan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang memuat dampak dan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Komitmen itu berbuah pengakuan internasional. Merdeka meraih peringkat MSCI ESG ‘A’, satu-satunya perusahaan tambang logam terdiversifikasi Indonesia yang mencapai level ini.

“Merdeka juga berada di peringkat pertama nasional dalam Risiko ESG Sustainalytics, serta termasuk dalam indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI di Bursa Efek Indonesia,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Merdeka juga menerima peringkat ‘B’ dari CDP (Carbon Disclosure Project) untuk pelaporan pada 2024, sebuah pencapaian yang menegaskan keseriusan perusahaan terhadap transparansi dan akuntabilitas keberlanjutan.

Bagi Merdeka Group, keberlanjutan bukan sekadar kewajiban regulasi, namun bagian dari budaya perusahaan. Nilai-nilai keselamatan, tanggung jawab, dan inklusi menjadi fondasi setiap langkah.

“Komitmen terhadap keberlanjutan membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang isu lingkungan dan sosial, kebijakan yang nyata, serta pelaporan yang transparan.

“Kami ingin tumbuh bersama masyarakat, tanpa meninggalkan bumi yang memberi kehidupan,” pungkasnya. (Gan)

Teks Foto: Head of Corporate Communication Merdeka Group, Tom Malik, di acara BEI Jawa Timur di Surabaya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait