BOJONEGORO, beritalima.com|
Acara diskusi dan bincang buku Antologi puisi “Kucinta Negeri Kutulis puisi” karya komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas) dengan para mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro} berlangsung meriah, Senin (21/11/2022).
Sampai akhir acara, banyak pertanyaan terlontar dari para mahasiswa yang memadati ruang Hall Suyitno kampus Unigoro. Dari 15 orang anggota Warumas, para penyair yang hadir dan membaca puisi karyanya diantaranya adalah Krismaryono, Aming Aminuddin, Arieyoko dan Sasetya Wilutama. Ikut hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan Soeyitno Bojonegoro, DR Arief Djanuarso, S.Sos, M.Si, dan Rektor Unigoro DR Tri Astuti Handayani, SH,MH, M.Hum serta jajaran pimpinan Unigoro.
Dalam sambutannya, Tri Astuti Handayani sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan berharap bisa berlanjut secara berkesinambungan.
“Di perpustakaan Unigoro juga tersimpan karya-karya puisi mahasiswa. Hal ini akan dikembangkan untuk lebih memacu kreativitas dan rasa percaya diri mahasiswa,” terangnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Yayasan Soeyitno Bojonegoro, Arief Djunuarso.
“Para mahasiswa bisa belajar dan mampu membuat karya dengan susunan kata yang bagus, yang mudah dipahami,” ujar Arief.
Suasana menjadi semakin meriah karena Ketua Yayasan, Rektor dan para dosen juga ikut atraksi membaca puisi bersama para mahasiswa dan penyair Warumas.
Ketua Warumas, Krismaryono, mengungkapkan bahwa salah satu tujuan komunitas wartawan ini adalah menggiatkan literasi, khususnya karya puisi, agar masyarakat gemar membaca dan menulis. Maka secara periodik, kelompoknya menerbitkan buku Antologi Puisi karya para anggota Warumas dan membuka dialog serta bedah buku. Buku Kucinta Negeri Kutulis Puisi merupakan buku kedua, dan dalam waktu dekat akan menerbitkan buku ketiga.
Dalam kesempatan melakukan kunjungan ke Bojonegoro ini, Krismaryono cs juga melakukan kunjungan ke Koperasi Kareb Bojonegoro, sekaligus menyerahkan buku Antologi Puisi
kepada Direktur Utama Koperasi Kareb Sriyadi Purnomo SE, MM yang berkenan menyambut kehadiran tim Warumas ini penuh antusias.
Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) berdiri tahun 1976 dan merupakan koperasi yang kenyang dengan berbagai penghargaan, baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Penghargaan tersebut antara lain memperoleh anugerah sebagai Koperasi Besar Indonesia, Indonesian Best of The Best 2012.
Koperasi dibawah komando mas Yadi, panggilan akrab Sriyadi Purnomo, tersebut bergerak di beragam unit usaha. Sementara usaha andalannya adalah proses pengeringan dan pengolahan tembakau, dan sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan rokok besar, diantaranya Sampoerna, Marcopolo, Sunni dan Sukun. Bahkan setiap tahun Kareb mengekspor hingga 200 kontainer tembakau rajangan ke beberapa negara, diantaranya ke Polandia, Mesir, Amerika, serta ke beberapa negara di Eropa, Afrika dan Asia.(Yul)