Jakarta, beritalima.com| – Upaya Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), organisasi federasi perempuan terbesar dan tertua di Indoesia, menjadikan tanggal 24 Juli sebagai hari kebaya nasional (HKN) menjadi kenyataan. Ini merupakan peringatan HKN pertama kalinya.
Kowani dibawah pimpinan Giwo Rubianto Wiyogo, menjadi organisasi yang mewadahi 104 organisasi wanita di tingkat pusat dengan lebih dari 100 juta anggota perempuan dari seluruh Indonesia dengan latar belakang, profesi, agama, pendidikan dan budaya yang berbeda-beda.
Penetapan HKN pada 24 Juli telah disetujui Presiden Jokowi, yang juga hadir bersama isterinya Iriana, dalam peringatan HKN di Istora Senayan, Jakarta (24/7), dihadiri sebanyak 7000 orang, terdiri dari 104 Organisasi Anggota KOWANI, BKOW Tingkat Provinsi dan GOW Tingkat Kabupaten/Kota, Komunitas & Designer Kebaya, Anggota asosiasi/Lembaga di bidang seni dan kebudayaan, Mitra Kowani tingkat Nasional, Mitra Kowani dari ASEAN serta Pelajar Putri/Mahasiswi.
Pada peringatan HKN, juga dimeriahkan Kowani Expo Hari Kebaya Nasional dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sehari sebelumnya (23/7). Melalui Peringatan Hari Kebaya Nasional, seperti ditulis dalam siaran pers Kowani, “para perempuan Indonesia dan generasi penerus bangsa dapat terus bersinergi dalam melestarikan kebaya sebagai salah satu budaya bangsa dengan menetapkan kebaya sebagai salah satu busana Nasional.”
Kegiatan ini juga menyuarakan “Bangga Berkebaya”, sekaligus mengajak seluruh anak bangsa (khususnya perempuan Indonesia) untuk senang menggunakan dan melestarikan busana kebaya, sebagai bagian dari nilai-nilai budaya bangsa sesuai Keputusan Presiden No.19 Tahun 2023, tentang Hari Kebaya Nasional.
Jurnalis: Rendy/Abri