SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menggelar berbagai perlombaan di UPTD Kalijudan, yang diikuti oleh anak-anak disabilitas bersama anak-anak dari UPTD Kampung Anak Negeri Kota Surabaya, Rabu (17/8/2022).
Kepala Dinsos Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan bahwa sebelum kegiatan perlombaan, anak-anak disabilitas dan anak-anak UPTD Kampung Anak Negeri ikut pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 77 Republik Indonesia (RI).
“Mereka juga mengikuti detik-detik Proklamasi, kemudian membacakan Proklamasi. Kami juga mengajak anak-anak UPTD Kampung Anak Negeri di kawasan Jalan Wonorejo untuk mengikuti upacara dan lomba 17 – an. Jadi bersama-sama merayakan HUT ke – 77 RI,” kata Anna sapaan lekatnya.
Tak hanya itu saja, Anna juga menyampaikan rasa kekagumannya kepada anak-anak disabilitas saat menggelar upacara HUT ke – 77 RI. Sebab, para anak-anak terlihat sangat antusias untuk menyemarakkan Dirgahayu RI. Apalagi, kegiatan tersebut rutin digelar setiap tahun.
“Seru dan antusias sekali anak-anak ini. Semula menyanyikan apa, sampai lagunya menjadi apa. Bahkan, sempat menyanyikan takbiran juga. Apapun itu kita harus mengapresiasi, karena mereka adalah anak-anak kita,” ungkap dia.
Setelah kegiatan lomba 17 – an, para peserta lomba akan mengikuti gelaran makan bersama di UPTD Liponsos Kalijudan Kota Surabaya. Melalui kegiatan tersebut, Anna menjelaskan, anak-anak di UPTD Liponsos Kalijudan dan UPTD Kampung Anak Negeri Kota Surabaya mendapat hak dan kesempatan yang sama untuk merayakan HUT ke – 77 RI.
“Lomba hari ini adalah sesi terakhir, karena kita sudah menggelar berbagai kegiatan lomba beberapa hari yang lalu. Seperti, balap karung, makan kerupuk, tadi makan biskuit yang ditempelkan di wajah, balap karung, hingga lomba joget. Meskipun mereka binaan Pemkot Surabaya, tapi mereka tetap memiliki hak untuk merayakan HUT ke – 77 RI,” jelas dia.
Sedangkan untuk para peserta yang mengikuti kegiatan upacara dan perlombaan kali ini, adalah para staf dan 60 anak-anak penghuni UPTD Kalijudan, serta 35 UPTD Kampung Anak Negeri Kota Surabaya.
“Staf hanya membantu dan menjadi penggembira saja. Kalau anak-anak, semua penghuni, hanya minus yang menggunakan alat bantu seperti kursi roda. Hal yang terbaik saat ini adalah rasa nasionalis yang kita tumbuhkan untuk anak-anak,” ujar dia.
Di sisi lain, Dinsos Kota Surabaya juga menggelar kegiatan Pekan Holiday. Yakni, melakukan agenda liburan bersama-sama. Seperti, berlibur di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Tugu Pahlawan, menikmati Wisata Air Perahu Kalimas, hingga menggelar makan bersama di gerai makanan di pusat perbelanjaan.
“Supaya ada suasana berbeda dan tentunya bisa membuat anak-anak ini bahagia. Jadi, mereka tidak bosan, karena kami terus melakukan inovasi,” terang dia.
Sebab, menurutnya, apapun program Pemkot Surabaya akan langsung mendapat respon cepat dari Dinsos Kota Surabaya, untuk segera dikembangkan dan diterapkan di berbagai UPTD. Salah satunya, produksi makanan dan minuman yang dibuat oleh anak-anak di UPTD Liponsos Kalijudan dipasarkan melalui situs belanja online milik pemkot, E-Peken.
“Karena mereka merupakan anak-anak berkebutuhan khusus, maka ada berbagai macam pelatihan. Selain pengecekan kesehatan rutin, anak-anak mengikuti pelatihan bermain musik, hadroh, melukis, membatik, fotografi dan lainnya. Bahkan, produk makanan dan minuman yang mereka buat sudah masuk E-Peken,” ujar dia.
Hasilnya, anak-anak di UPTD Liponsos Kalijudan Surabaya telah memiliki dana tabungan hingga Rp 300 Juta. “Ada tabungan perorangan dan ada tabungan menyeluruh. Karya anak-anak ini ada yang di lelang tetapi ada juga yang dibeli perorangan. Contoh karya lukisan anak-anak kami pernah dibeli Chairul Tanjung, ibu Mensos Risma, lalu Juragan 99,” jelasnya.
Selanjutnya, untuk anak-anak penghuni UPTD Kampung Anak Negeri Kota Surabaya adalah para atlet yang telah menjuarai berbagai macam kegiatan pesta olahraga nasional dan telah meraih berbagai medali perak hingga medali emas.
“Anak-anak ini adalah yang kelebihan energi, jadi anak-anak ini tetap belajar formal tetapi lebih suka berolahraga. Tinju mereka menang, pencak silat menang, dan ini sedang saya kembangkan untuk mengikuti gulat,” pungkasnya. (*)