TRENGGALEK, beritalima.com
Meriahkan Hari Bhayangkara ke-73, Polres Trenggalek kembali gelar kegiatan bersama stake holder dan masyarakat. Acara kali ini adalah lomba ‘long march’ dengan melakukan perjalanan sejauh 55,8 km jalan kaki, yang mengambil start didepan Mapolres Trenggalek dan finish di tempat peristirahatan Panglima Besar Jendral Soedirman di wilayah Kecamatan Panggul.
Pesertapun datang dari berbagai pelosok daerah, baik lokal Trenggalek maupun luar wilayah Trenggalek.
Mewakili Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo yang sedang dinas luar, Wakapolres, Kompol Agung Setyono di dampingi Kasdim 0806, Mayor Inf Sapto Tiarso, Perwira Jajaran Utama (PJU) Polres dan Kapolsek jajaran memberangkatkan ratusan peserta yang terbagi dalam tiga kelompok keberangkatan.
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-73 yang jatuh pada 1 Juli tahun 2019, sekaligus untuk napak tilas route gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman,” ungkapnya pada beritalima.com saat dikonfirmasi, Sabtu (6/7/2019).
Menurut perwira ramah ini, selain untuk memeriahkan Hari Bhayangkara, acara juga demi memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang betapa berat perjuangan para pahlawan demi kemerdekaan negara Republik Indonesia.
“Sesuai data, ada 108 peserta yang turut ambil bagian. Terdiri dari, 30 peserta beregu dan 78 peserta perorangan,” imbuhnya.
Masih menurut dia, para peserta terdiri dari berbagai unsur baik anggota Polri, TNI , ASN, Pelajar, Pramuka dan masyarakat umum. Peserta diberangkatkan Pukul 06.30 WIB dengan estimasi sampai finish sekitar Pukul 18.00 WIB.
“Route meliputi, awal start Mapolres Trenggalek kemudian melewati Jalan Soekarno Hatta – Jalan Raya Kecamatan Karangan, Jalan Raya Kecamatan Suruh, Jalan Raya Kecamatan Dongko, Jalan Raya Kecamatan Panggul dan berakhir di rumah singgah Panglima Besar Jendral Soedirman di Desa Bodag Kecamatan Panggul,” jelas perwira dengan satu melati dipundak itu.
Dengan jarak sebegitu jauh, imbuhnya, di perkirakan waktu tempuh yang diperlukan sekitar 12 jam. Disiapkan 10 kambing dan berbagai ‘door prize’ menarik untuk diperebutkan. Selain itu, disepanjang jalur, oleh panitia juga telah disediakan konsumsi sekedarnya guna membantu asupan energi para peserta.
“Kegiatan juga dimaksudkan demi menjaga soliditas, sinergitas dan hubungan baik antar unsur jajaran dengan masyarakat. Hadiah bukan yang utama, tapi wujud kepedulian serta jalinan silaturahmi jadi prioritas,” pungkas pria asli dari Ngawi tersebut. (her)