Palembang – Sebanyak 9 kelompok peserta dari komunitas Sumber Daya Air (SDA) Watch ikut ambil bagian dalam perlombaan menyelusuri anak sungai Sekanak yang digelar Pemkot Palembang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Sumber Daya Air (SDA) Watch, serta tujuh organisasi lingkungan lainnya, Minggu (26/3).
Dibuka langsung oleh Walikota Palembang Harnojoyo, para peserta dengan menggunakan ban karet pelampung sebagai perahunya, akan menyusuri anak Sungai Sekanak lebih kurang sepanjang 1,5 kilometer mulai dari samping gedung DPRD Provinsi Sumsel dan finish di anak sungai Sekanak Pasar 26 Ilir
meskipun Sungai Sekanak yang hitam dan kotor tidak menyurutkan antusias para peserta untuk menyelusurinya.
Ketua Komunitas SDA Watch Dedek Chaniago mengungkapkan, perlombaan menyelususuri anak sungai Sekanak ini diikuti oleh tujuh komunitas pencinta alam, yang tergabung ke dalam komunitas sumber Daya Alam, (SDA). Selain itu juga kegiatan ini, untuk memperingati Hari Air Sedunia dan sebagai bentuk kepedulian terhadap keberadaan sungai-sungai di Kota palembang. Ada sembilan tim peserta, yang mengikuti perlombaan menyelusuri sungai Sekanak ini. Ia menjelaskan komunitas SDA. Tahun ini fokus dengan sungai setelah tahun lalu fokus dengan kebakaran lahan. Melalui kegiatan menyelusuri anak Sungai Sekanak ini. Nantinya dapat menjadi bahan masukan untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang akan merestorasi sungai-sugai yang ada di Palembang.
“Hasil menyelusuri anak sungai ini, akan kelihatan lalulalang yang dilalui sampah, atau jembatan yang sudah miring.
Palembang, yang dulunya dikenal sebagai Venesia dari timur tentu dikarenakan keberadaan sungai sebagai sarana transportasi dan denyut nadi perekonomian masyarakat”. Katanya.
Karena itu tambah Dedek, komunitasnya sangat mendukung upaya dari Palembang yang ingin mengembalikan fungsi sungai-sungai di Kota Palembang, yang dimulai dengan akan merestorasi kembali sungai sekanak.
Terkait kondisi air sungai, pihaknya menilai bahwa Sungai Sekanak ini sebenarnya masih memprihatinkan, terlihat dari warnanya yang hitam dan banyak sampah. Perlu ada pergerakan produktif pada alirannya agar kondisi sungai dapat bersih ke depannya. Kita hargai walikota Palembang, sudah ada rencana untuk mengembalikan fungsinya sebagai transportasi air, tinggal langkah normalisasinya kita tunggu.
Banjir ini terjadi karena anak sungai yang tidak besih. Jadi marih lah kita sama- sama untuk menjaga kebersihan. Semoga palembang menjadi bersih, rapi, indah dan aman. Menuju palembang emas.
Sementara itu Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan Sungai Sekanak ini menjadi target untuk direstorasi.
“Mengingat Sungai sekanak ini, merupakan sarana transportasi sebagai kegiatan ekonomi masyarakat, tempat bermainnya anak-anak.
Lihat saja sekarang sungai kita ditengah kota palembang”, jelasnya..
Kegiatan dan program yang Terkait,/ dengan anak sungai sekanak, dilakukan untuk mengembalikan kembali fungsinya.
selama ini, sungai sudah terpengaruh limbah dan tidak sedap, bahkan menjadi sarang nyamuk. Lebih dari itu, menjadi beban palembang, karena untuk mengembalikannya bersih perlu anggarannya yang tidak sedikit. Imbuhnya.
“Jangan menonjolkan sanksi untuk saat ini tapi kita himbau dengan kesadaran dari warga itu sendiri untuk menjaga kualitas air sungai di palembang. Dengan kita mengadakan kerja sama untuk menjaga kebersihan, dan kebersihan itu pangakal dari Iman”, pungkas dedek Chaniago.
(Nn)