KEDIRI, Percepatan penyelesaian masalah dengan solusi-solusi dalam kategori alternatif, dilakukan Kodim 0809/Kediri untuk menuntaskan kekurangan pasokan air bersih di Desa Manggis Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, pasca fenomena alam sumur ambles yang terjadi lebih dari sebulan yang lalu. Mesin bor sumur sore ini sudah terpasang dan dari kondisi riil di lapangan, untuk mampu mengambil air di bawah permukaan tanah, mesin bor dipaksa menembus kedalaman sekitar 28 meter, jumat (02/06/2017).
“Mesin ini mampu mengeluarkan air yang ada di dalam tanah sekitar 3,6 meter kubik air atau setara 951 galon air per jam, tapi ingat ,itu hitungan diatas kertas, itu teori,” kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) sambil menunjukkan tulisan yang tertera dan menempel pada badan mesin bor sumur.
“Praktek di lapangan, air yang keluar tidak mencapai 3,6 meter kubik per jam, tetapi sekitar 2,7 hingga 3 meter kubik meter air, atau kalau kita jadikan hitungan liter, mencapai sekitar 2.700 hingga 3.000 liter per jam. Hitungan itu bukan angka pasti ,tetapi asumsi. Bisa jadi kurang dari hitungan itu, bisa jadi lebih sedikit,” sambung Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).
Dari konfirmasi Danramil Puncu ,Kapten Inf M.Walifatma, kemampuan mesin bor sumur ini untuk menyedot air didalam tanah tidak bisa dihitung stabil, karena air yang keluar adakalanya masih keruh bercampur tanah diawal penyedotan, tetapi selang beberapa waktu kemudian air jernih bisa didapati. Air yang keluar dari mesin ini sudah dipastikan bersih, dan itu bisa dibuktikan kemarin sore, kopi yang disajikan warga kepada anggota Koramil 21/Puncu berasal dari air keluaran sumur bor itu.
“Kita lihat dulu, berapa jumlah pasti kebutuhan warga sekitar, berapa meter kubik tiap KK dalam seharinya, berapa KK yang mampu kita pasok. Karena kebutuhan warga bukan cuma minum air saja, memasak juga pakai air, mencuci juga pakai air. Kita koordinasikan dengan bapak Ketua RT, hitung-hitungan matematikanya gimana, kalau dihitung pasti berapa, baru kita release resmi berapa cakupan yang kita mampu,” jelas Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).
Sugeng Riyadi ,selaku Ketua RT setempat memastikan ,air yang keluar sudah bisa dimanfaatkan warga untuk minum, mencuci atau memasak. “Saya pastikan air yang keluar dari mesin ini bisa diminum, saya sudah menggunakannya, bahkan sejak kemarin saya minum dari air keluaran mesin ini,” kata Sugeng Riyadi sambil menepuk badan mesin bor sumur. (RR)