Kairo – Pemerintah Mesir mengerahkan kapal selam untuk mencari puing-puing pesawat EgyptAir yang jatuh ke Laut Mediterania pada Kamis, 19 Mei lalu. Demikian disampaikan Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi dalam pidatonya, Minggu, 22 Mei.
Dalam pidato pertamanya terkait musibah tersebut, Presiden Sisi menyatakan semua skenario masih mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat dan penyelidikan terkait musibah ini masih membutuhkan waktu.
“Perlengkapan pencarian telah dipindahkan dari Kementerian Perminyakan hari ini, mereka memiliki kapal selam yang dapat mencapai kedalaman 3.000 meter di bawah permukaan laut,” kata Presiden al -Sisi sebagaimana dilansir Reuters.
“(Kapal selam) itu digerakkan ke ke arah lokasi jatuhnya pesawat karena kami berusaha keras untuk menemukan kotak hitamnya,” tambahnya.
Sejauh ini angkatan laut Mesir mengatakan telah menemukan kepingan pesawat, barang-barang bawaan dan jasad penumpang pesawat Airbus A320 nahas itu mengapung di permukaan Laut Mediterania. Namun, dua kotak hitam pesawat bernomor penerbangan MS804 itu masih dalam pencarian.
EgyptAir MS804 hilang dari pantauan radar setelah bertolak dari Paris, Prancis menuju ke Kairo, pada Kamis, 19 Mei pukul 02.45 waktu Mesir. Sesaat sebelum menghilang, pesawat tersebut mengirimkan serangkaian peringatan deteksi asap di dalam pesawat.
Sinyal tersebut tidak menjelaskan apa penyebab munculnya asap tersebut, namun memberikan petunjuk mengenai apa yang terjadi sesaat sebelum pesawat yang berisi 66 penumpang dan awak pesawat tersebut jatuh ke laut.
Berbagai kemungkinan dan skenario penyebab jatuhnya pesawat mulai bermunculan, diantaranya mengenai kemungkinan adanya serangan teroris. Namun, Presiden Al-Sisi meminta orang-orang untuk tidak berspekulasi mengenai skenario tertentu.
