Jakarta, beritalima.com| – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Selly Adriani Gantina mengakui, wacana pengusulan Presiden ke-2 RI mendapat gelar Pahlawan Nasional sangat layak meski ada beberapa catatan kontroversi.
Menurut Selly, pengusulan tersebut tidak lepas dari kontribusi Soeharto dalam membangun pondasi ekonomi dan stabilitas nasional selama masa pemerintahannya. Ia menilai sosok untuk dianugerahi gelar pahlawan, perlu melihat secara utuh jasa-jasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara.
“Kita tidak bisa menutup mata atas peran Pak Harto dalam pembangunan nasional. Selama lebih dari tiga dekade, beliau menjaga stabilitas politik dan ekonomi yang memungkinkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terutama di sektor pertanian, infrastruktur, dan pendidikan,” aku Selly saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta (29/4).
Meski demikian, Selly mengakui sejarah mencatat berbagai kontroversi di masa pemerintahan Soeharto, khususnya terkait pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi. Jadi, ia menekankan pentingnya adanya kajian akademis dan evaluasi yang objektif sebelum gelar pahlawan diberikan.
“Penghargaan itu tidak diberikan secara serampangan. Semua harus dikaji, didengarkan suara masyarakat, dan melalui pertimbangan para ahli sejarah, akademisi, serta pemerintah,” tambahnya.
Selly mengingatkan, pemberian gelar Pahlawan Nasional harus tetap mengedepankan prinsip penghormatan kepada nilai-nilai demokrasi dan keadilan, agar tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. “Kita harus bijak. Menghormati sejarah, tetapi juga menghargai aspirasi rakyat,” sarannya Selly.
Jurnalis: Rendy/Abri







