BANYUWANGI Beritalima.com – Lahir didaerah pedesaan yang jauh dari kecanggihan teknologi, bukan jaminan akan menjadikan generasi intelektual rendah. Itu dibuktikan oleh Bagas Shalahudin Wahid, siswa SMPN 2 Genteng, Banyuwangi.
Berbekal otak gemilang yang didukung ketekunan serta dampingan para guru, dia mampu membawa nama harum Bumi Blambangan ke tingkat Nasional.
Ya, putra pasangan Sugiarto dan Katemi, warga Dusun Telogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu ini mampu menyabet medali emas Olimpiade Sains Nasional tahun 2016. Siswa kelas IX D tersebut juga menjadi satu-satunya perwakilan Banyuwangi di ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016 di Denpasar, Bali.
IJSO sendiri adalah kompetisi sains internasional untuk siswa-siswi yang berumur tidak lebih dari 15 tahun. Membanggakan bukan?.
“Semua bisa saya raih berkat bimbingan para guru, bapak Kepala Sekolah, teman-teman serta orang tua,” ungkap Bagas, saat ditemui disela-sela jam istirahat sekolah, Rabu (1/2/2017).
Menurut Kepala Sekolah SMPN 2 Genteng, Supriyadi, selama ini pihaknya selalu mendorong siswa untuk bisa berprestasi. Salah satunya dengan memberi bimbingan belajar kepada anak didik. Termasuk pendampingan khusus oleh masing-masing Wali kelas.
“Dan Alhamdulillah, siswa kami akhirnya berhasil meraih prestasi yang membuat nama sekolah ikut terangkat,” cetusnya.
Sementara itu, perwakilan Komite Sekolah SMPN 2 Genteng, Agus Salim, berharap prestasi yang telah diraih Bagas Shalahudin Wahid, bisa mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah Banyuwangi. Bukan untuk memanjakan, tapi untuk memberi motivasi agar pencapaian serupa ditiru oleh siswa lainya.
“Saat ada penghargaan dari Pemerintah Daerah, kan mendorong anak didik lain untuk bahu-membahu mengejar prestasi,” katanya.
Sekedar diketahui, selain Bagas yang telah menyabet medali emas Olimpiade Sains Nasional tahun 2016, prestasi lain juga banyak disabet siswa SMPN 2 Genteng. Diantaranya, Juara 1 Grand Run dan Juara 1 Female Student 5K dalam ajang Banyuwangi Ijen Green Run 2016. (*/abi)