MADIUN, beritalima.com- Ribuan pendekar silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), tumpah ruah di Kota Madiun, Jawa Timur, untuk melakukan ziarah ke tiga makam leluhurnya, Rabu 20 September 2017.
Namun meski begitu, situasi Kamtibmas di Kota Pecel ini, relatif aman. Apalagi didukung ribuan anggota keamanan gabungan dari TNI-AD, TNI-AU, Dishub dan Satpol PP.
Salah satu warga Kota Madiun, Putut Budianoto, mengatakan, ia berharap kondisi kegiatan ziarah warga PSHT tahun ini, terulang kembali pada tahun-tahun berikutnya.
“Kalau aman begini khan, justru bisa menjadi wisata religi. Saya berharap pada tahun-tahun berikutnya, aman seperti ini,” kata Putut Budianoto, warga Kelurahan Kuncen,Kota Madiun, Rabu 20 September 2017, malam.
Untuk diketahui, sekitar 10.000 pendekar pencak silat PSHT dari berbagai daerah, melakukan kegiatan ziarah di tiga makam leluhur PSHT, selama dua hari, 20-21 September 2017.
Makam tokoh PSHT yang diziarahi yakni makam Ki Hardjo Oetomo di TPU Kelurahan Pilangbango, makam RM. Imam Koes Supangat di TPU Kelurahan Taman dan makam KRAT. H. Tarmadji Boedi Harsono di Kelurahan Nambangan Kidul, Kota Madiun.
Sedangkan waktu pelaksanaannya, dibagi dalam beberapa sesi. Yakni tanggal 20 September 2017 pukul 13.00 WIB, yang ziarah rombongan dari Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Tuban dan Sragen.
Kemudian pukul 16.00 WIB, dari Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Lamongan. Pukul 19.00 WIB dari Kota Madiun
Untuk tanggal 21 September 2017, pukul 08.00 WIB rombongan dari Kabupaten Madiun, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Wonogiri dan Yogyakarta. Pukul 12.00 WIB rombongan dari Kabupaten Magetan.
Kegiatan yang merupakan agenda rutin tahunan PSHT setiap malam 1 Suro/Muharram, untuk tahun ini pihak keamanan melarang para penziarah menggunakan roda dua. Mereka menggunakan ratusan truck dan roda empat lainnya. Karena itu sudah menjadi kesepakatan bersama demi menjaga keamanan Kota Madiun dan sekitarnya. (Rohman/Dibyo).
Foto:Rohman/beritalima.com
